Harga Beras dan Gula di Pasar Johar Semarang Abnormal, Pemprov Jateng Gercep Lakukan Ini

Harga Beras dan Gula di Pasar Johar Semarang Abnormal, Pemprov Jateng Gercep Lakukan Ini

Didampingi Pj Gubernur Jateng, Menteri Perdagangan cek harga beras dan kebutuhan pokok lainnya di Pasar Johar Semarang.-Humas Pemprov Jateng-

Pernyataan serupa disampaikan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Menurutnya, harga bahan pokok di Pasar Johar Semarang cenderung murah-murah.

Misalnya harga bawang merah dan bawang putih yang turun. Itu dilihat dari minat pada warga yang berebut saat ia bersama PJ Gubernur Jawa Tengah memborong dan membagikan beras dan bahan pokok lainnya seperti daging.

BACA JUGA:Warga Sukoharjo Bungah, Bansos Beras 10 Kg Cair untuk 68.678 KK

BACA JUGA:Harga Beras Medium dan Premium di 5 Daerah Berbeda, Pj Gubernur Jateng Minta TPID Lakukan Ini

"Harga di sini terlalu murah. Bawangnya terlalu murah, tadi kelihatan ayam (saat dibagikan) orang tidak berebut, daging tidak berebut. Artinya itu harga tidak naik. Kalau beras berebut, berarti beras mahal. Perilaku masyarakat kita kelihatan kalau harga mahal itu berebut," ujarnya.

Maka dari itu, pemerintah terus berupaya menurunkan harga beras di seluruh wilayah Indonesia. 

Di antaranya dengan melakukan pembagian bansos beras 10 kilogram per orang untuk 21 juta warga. Pasar murah juga akan digelar untuk menekan harga.

"Tidak usah khawatir. Stok beras Bulog banyak, lebih dari biasanya," katanya.

BACA JUGA:Pemerintah Klaim Stok Beras Aman, Surplus Hingga Akhir Tahun

BACA JUGA:Lagi, Operasi Pasar Dilakukan Guna Stabilkan Harga Beras

Selain harga beras, Zulkifli menjelaskan harga yang terpantau naik adalah harga gula. Ia memperkirakan kenaikan harga gula ini mungkin berkaitan dengan suplai ke pasar. Sebab stok gula saat ini masih terbilang banyak.

"Gula banyak. Mungkin masalah suplai, nanti saya cek. Bawang merah murah tadi sekitar Rp 19 ribuan, bawang putih cuma Rp 30 ribu sampai Rp 31 ribu padahal biasanya Rp 40 ribu," katanya. *

Sumber: