Gelar Gerakan Pangan Murah 99 Kali, Pemprov Jateng Capai Omset Rp5,6 Miliar

Gelar Gerakan Pangan Murah 99 Kali, Pemprov Jateng Capai Omset Rp5,6 Miliar

PANGAN MURAH- Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana saat meninjau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah di Kelurahan Pekunden Kota Semarang, Jumat 15 Maret 2024.-Istimewa-Radartegal.disway.id

RADAR TEGAL – Berhasil gelar Gerakan Pangan Murah (GPM) hingga 99 kali, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berhasil mencapai omset Rp5,6 miliar. Kegiatan tersebut digelar sejak Januari-awal Maret 2024. 

Kegiatan Gerakan Pangan Murah yang dirangkai dengan Program Subsidi Harga Pangan ini diharapkan mampu  menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi. 

Agar mampu menjaga laju inflasi sekaligus menyediakan pangan terjangkau bagi masyarakat, Gerakan Pangan Murah juga akan terus digenjot pada Ramadhan hingga jelang Idul Fitri.

"GPM sangat dibutuhkan untuk menjaga keterjangkauan masyarakat untuk membeli bahan pokok," kata Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana saat meninjau kegiatan Gerakan Pangan Murah dan launching penyaluran Program Subsidi Pangan Provinsi Jawa Tengah di Kelurahan Pekunden Kota Semarang, Jumat, 15 Maret 2024.

BACA JUGA: Harga Beras Masih Tinggi, Pemkab Brebes Gencarkan Program SPHP dan Gerakan Pangan Murah

Gerakan Pangan Murah di Kelurahan Pekunden merupakan bagian dari GPM Serentak kedua yang digelar di Provinsi Jawa Tengah. Ada lima daerah yang secara bersamaan menggelar kegiatan serupa, yaitu Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Tegal, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Banyumas dengan total penyaluran beras SPHP sebanyak 33 ton.

Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah serentak pertama dilakukan pada 8 Maret 2024 di 5 titik. Yaitu Kota Semarang, Kota Surakarta, Kabupaten Batang, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Banyumas. Pada saat itu telah digelontorkan beras di masyarakat sebanyak 24 ton.

"Upaya ini diharapkan tidak berhenti sampai di sini, namun harus semakin masif dilakukan oleh Kabupaten/Kota dengan berkoordinasi dengan Perum Bulog,” katanya. 

Dia menargetkan, pelaksanaan Gerakan Pangan Murah se Jawa Tengah hingga menjelang Idul Fitri nanti bisa sampai 130 kali. Sebab, Nana menjelaskan, angka inflasi Jawa Tengah pada Februari 2024 secara tahunan (year on year/YoY) 2,98% atau naik sebesar 0,29% dari Januari 2024. Secara bulanan (month to month/MtM) inflasi Jawa Tengah sebesar 0,57%.  

BACA JUGA: Inflasi Jawa Tengah Terimbas Kenaikan Harga Beras, Pj Gubernur Minta Kepala Daerah Pastikan Hal Ini

"Andil terbesar inflasi Jawa Tengah pada Februari 2024 disumbang oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau," jelasnya.

Adapun terkait penyaluran fasilitasi distribusi pangan, diprioritaskan melalui 322 kios pangan murah tersebar di 35 kabupaten/kota, dengan komoditas beras dan telur ayam ras. 

Sumber: