Unik! Warga Kampung Cireundeu Tidak Pernah Makan Nasi dari Dulu Sampai Sekarang

Unik! Warga Kampung Cireundeu Tidak Pernah Makan Nasi dari Dulu Sampai Sekarang

Kampung Cireundeu --pinterest.com

Hal ini membuat mereka sulit untuk bertahan hidup. 

Perjuangan Ibu Omah untuk warga Kampung Cireundeu 

Setelah itu, pada tahun 1924, oleh ajaran Ibu Omah Asnamah, masyarakat mulai menjadikan singkong menjadi beras singkong. Warga kampung menyebutnya sangueun. 

Ide itu ditemukan Ibu Omah ketika dia pulang dari penjara. Dalam hal ini, pada tahun 1923, penjajah menangkap Ibu Omah karena menurut mereka Ibu Omah berbahaya. 

Bertahan di penjara tanpa makan, minum, dan terisolasi sendirian, membuat Ibu Omah bersemangat ketika datang ke Kampung Cireundeu. 

Warga kampung sampai saat ini terus mengingat dan melakukan ajaran Ibu Omah. Sehingga, sampai saat ini mereka tidak pernah tau rasanya makan nasi. 

Pada tahun 1964, Ibu Omah meraih penghargaan dari pemerintah Cimahi sebagai pahlawan pangan. 

Konsisten menjaga ajaran Ibu Omah 

Warga Cireundeu mengolah singkong dengan cara digiling, kemudian diendapkan dan disaring. Hingga hasil endapan tersebut menjadi sagu. 

BACA JUGA:Kampung Indonesia di Luar Negeri: dari Amerika hingga Korea Selatan

Sagu ini kemudian dikeringkan dan jadilah rasi atau beras singkong. Tidak hanya untuk beras saja, singkong juga diolah menjadi jajanan ringan yang kaya akan cita rasa. 

Warga kampung ini konsisten dalam menjaga ajaran Ibu Omah. Malahan, makan rasi ini membuat rasa kenyang bertahan lebih lama daripada saat makan nasi. 

Karena itulah, warga kampung ini dalam satu hari hanya makan dua kali. Aturan untuk tidak memakan nasi sangat di jaga oleh seluruh warga. 

Bahkan, jika ada situasi yang mengharuskan mereka makan nasi, maka akan diadakan upacara adat terlebih dahulu. Biasanya situasi ini terjadi ketika ada warga asli kampung yang menikah dengan orang luar kampung. 

Demikian informasi terkait Kampung Cireundeu.***

Sumber: youtube angelick vaulina