Netanyahu Ngotot Buru Hamas hingga Tuntas, Tolak Usulan Gencatan Senjata dari Biden
ISRAEL - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tolak gencatan senjata yang di usul Presiden Amerika Joe Biden, ia ngotot buru hamas sampai tuntas.-(IsraeliPM)-
Hamas menyatakan kesiapannya untuk mendiskusikan usulan gencatan senjata yang diajukan oleh Biden. "Kami siap mempertimbangkan tawaran ini sebagai langkah awal untuk mengakhiri penderitaan rakyat Gaza," ujar juru bicara Hamas yang dilansir Al Jazeera.
Respon positif dari Hamas ini menjadi sinyal adanya peluang untuk meredakan ketegangan di wilayah tersebut.
Komunitas internasional menyambut baik inisiatif Biden. Uni Eropa, PBB, dan berbagai negara lainnya menyatakan dukungan mereka terhadap upaya gencatan senjata dan berharap kedua belah pihak bisa mencapai kesepakatan.
"Kami mendukung penuh upaya perdamaian yang diajukan oleh Presiden Biden dan berharap semua pihak bisa bekerja sama untuk mengakhiri konflik ini," ujar Sekretaris Jenderal PBB.
Situasi di Lapangan
Sementara itu, situasi di lapangan masih sangat tegang. Serangan udara Israel ke Gaza terus berlanjut, dengan target utama infrastruktur Hamas dan lokasi-lokasi strategis lainnya.
Serangan ini telah menyebabkan kerusakan besar dan korban jiwa di pihak warga sipil. Di sisi lain, Hamas juga terus meluncurkan roket ke wilayah Israel, yang menyebabkan kepanikan dan kerusakan di sejumlah kota di Israel selatan.
Korban jiwa di kedua belah pihak terus meningkat. Data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 1.000 orang telah tewas akibat konflik ini, termasuk banyak wanita dan anak-anak. Organisasi kemanusiaan internasional telah menyerukan penghentian segera kekerasan dan memberikan bantuan kepada korban konflik.
BACA JUGA: Seruan Erdogan Terhadap PBB dan Konflik Israel Palestina, Dunia di Tangan Lima Negara
Upaya Diplomasi dan Masa Depan Konflik
Para analis politik menilai bahwa upaya diplomasi masih memiliki peluang untuk mengakhiri konflik ini. Namun, sikap keras Netanyahu yang tidak mau berhenti sebelum mencapai tujuan penuh Israel menunjukkan bahwa jalan menuju perdamaian masih sangat panjang dan berliku.
"Netanyahu melihat ini sebagai kesempatan untuk menghancurkan Hamas sekali dan untuk selamanya," kata seorang analis politik Timur Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: