5 Mitos Sunda yang Masih Dipercaya Masyarakat, Ternyata Ada Larangan Menikah

5 Mitos Sunda yang Masih Dipercaya Masyarakat, Ternyata Ada Larangan Menikah

Mitos Sunda yang masih dipercaya masyarakat ini menunjukkan betapa kuatnya akar budaya Sunda. Meskipun zaman terus berubah, namun cerita-cerita tentang mitos--

Radartegal.com - Mitos Sunda yang masih dipercaya masyarakat ini tidak hanya sekedar cerita rakyat, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan keyakinan mereka.

Mitos-mitos Sunda seringkali berkaitan dengan alam, roh halus, dan petunjuk kehidupan. Beberapa di antaranya mungkin terdengar aneh atau bahkan menyeramkan bagi sebagian orang.

Mitos Sunda yang masih dipercaya masyarakat ini menunjukkan betapa kuatnya akar budaya Sunda. Meskipun zaman terus berubah, cerita-cerita tentang mitos tetap hidup dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Melalui mitos, masyarakat Sunda dapat menjaga nilai-nilai luhur dan identitas budaya mereka.

BACA JUGA: 4 Mitos Jawa tentang Malam Jumat, Ternyata Banyak Larangan yang Masih Dipercaya

BACA JUGA: 8 Hewan Ini Punya Mitos Menarik yang Sering Bikin Salah Paham

Mitos Sunda yang masih dipercaya masyarakat

Berikut beberapa mitos Sunda yang masih dipercaya masyarakat:

1. Pamali Memotong Kuku di Malam Hari

Mitos ini melarang memotong kuku setelah matahari terbenam. Konon, melanggar larangan ini dapat mendatangkan kesialan, seperti sakit atau bahkan kematian bagi anggota keluarga.

Masyarakat Sunda percaya bahwa malam hari adalah waktu bagi makhluk halus untuk berkeliaran, dan memotong kuku di waktu tersebut dianggap dapat mengganggu atau menarik perhatian mereka.

Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung, kepercayaan ini masih dipegang teguh oleh sebagian masyarakat, terutama di pedesaan.

BACA JUGA: 5 Fakta dan Mitos Datang Bulan bagi Perempuan, Hati-hati Pemahaman yang Salah

BACA JUGA: 8 Mitos tentang Cacar Air yang Banyak Dipercaya, Benarkah Sekali Seumur Hidup?

2. Pamali Makan Menggunakan Cobek

Cobek, alat dapur tradisional untuk mengulek sambal, pantang digunakan sebagai alas makan atau piring. Mitosnya, tindakan ini dianggap tidak sopan dan dapat mendatangkan kesusahan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: