5 Keunikan Suku Baduy, Salah Satunya Tak Mengenakan Alas Kaki

Dalam membuat tempat tinggalnya, mereka cenderung menggunakan bahan - bahan yang alami seperti kayu, bambu, dan lain sebagainya. Adanya tempat tinggal yang terlihat khas jika masuk ke suku baduy inilah yang membuatnya juga tampak asri dan khas.

BACA JUGA:Mengenal Waruga, Tradisi Unik Pemakaman Suku Minahasa yang Menggunakan Batu untuk Menguburkan Jenazah

3. Tidak mengenakan alas kaki

Ketiga, keunikan suku baduy juga dapat kita lihat ketika para penduduknya tidak mengenakan alas kaki saat melakukan tradisi. Selain kawula, suku baduy juga punya salah satu tradisi unik bernama seba yang mana penduduknya tidak mengenakan alas kaki ketika berjalan untuk bertemu kepala daerah kota Banten.

Perlu diketahui, ketika penduduk suku baduy ini berjalan tanpa alas kaki tersebut perjalanan yang mereka tempuh berjarak puluhan kilo meter loh. Yang patut dibanggakan, tradisi ini juga masih dipertahankan sampai saat ini.

4. Tidak boleh mengunjungi suku baduy

Keempat, keunikan juga terlihat pada salah satu larangan yang dikeluarkan oleh suku baduy tersebut. Larangan ini berisikan perintah bahwa wisatawan untuk sementara tidak diperbolehkan mengunjungi suku baduy saat para penduduk sedang menjalankan tradisi kawalu.

Sebenarnya wisatawan masih boleh mengunjungi, namun hanya diizinkan untuk masuk sampai area paling luar suku baduy saja. Dan tidak boleh menuju area tengah maupun dalam ketika tradisi kawalu berlangsung.

BACA JUGA:5 Hobi Unik di Indonesia, Salah Satunya Bikin Orang Ngakak

5. Ayam adalah hidangan mewah

Kelima, keunikan terlihat pada hidangan yang suku baduy anggap mewah yakni ayam. Yes, dianggap mewah karena suku baduy hanya makan ayam satu kali dalam sebulannya.

Dan kesempatan makan ayam ini biasanya dapat dirasakan saat adanya pesta, seperti pernikahan, adanya kelahiran, ataupun hari - hari besar lainnya.

Nah itu dia tadi 5 keunikan suku baduy, sekarang kita jadi sama - sama tau tentang suku tersebut. Yuk terus lestarikan kebudayaan di negara Indonesi. (*)

Sumber: