Sejarah Gedung Birao Jadi Saksi Bisu Perlawanan Warga Tegal Melawan Belanda dan Kibarkan Bendera Merah Putih

Sejarah Gedung Birao Jadi Saksi Bisu Perlawanan Warga Tegal Melawan Belanda dan Kibarkan Bendera Merah Putih

Ilustrasi sejarah Gedung Birao jadi saksi bisu perlawanan warga Tegal melawan Belanda berhasil kibarkan bendera merah putih.--

 

Keunggulan lain dari perancangan Gedung Birao terlihat dalam penempatan bangunannya yang memanjang dari arah Timur-Barat. 

 

Hal ini sengaja dilakukan untuk menghindari cahaya matahari langsung dari arah Barat dan Timur. 

 

Peletakan jendela pada sisi Utara-Selatan juga memungkinkan untuk memanfaatkan angin laut di siang hari dari arah Utara dan angin darat pada malam hari dari arah Selatan, sehingga sirkulasi udara dalam bangunan menjadi lebih baik.

 

Dengan wajah depan yang terdiri dari dua lantai, pelengkung-pelengkung ala Greco-Romawi, empat menara, dan tangga di dalamnya, Gedung Birao didesain agar terlihat monoton tanpa fokus sentral. 

 

Pertimbangan ini membuat pengunjung lebih condong melewati bangunan ini dari arah samping Barat atau Timur. Pintu dan jendela yang besar membantu memaksimalkan sirkulasi udara, yang menjadi penting dalam bangunan tropis seperti ini. 

 

Selain itu, menara dan tangga juga berperan dalam menjaga sirkulasi udara tetap berjalan lancar. Gang panjang di setiap ruangan pada lantai satu atau lantai dua berfungsi sebagai penghubung dan melindungi ruangan dari teriknya sinar matahari.

 

Saksi bisu perlawanan warga Tegal melawan penjajah Belanda

 

Sumber: