Ungkap banyak Kejanggalan di Kasus Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan Begini Katanya

RADAR TEGAL - Kasus Vina Cirebon yang menggegerkan publik kembali menarik perhatian dengan turun tangannya pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea. Kepedulian Hotman Paris terhadap kasus ini didasari oleh kejanggalan yang terlihat dalam proses penyidikannya.

Dilansir dari Akun Youtube tvOneNews, pada Kamis, 16 Mei 2024, Hotman Paris menggelar konferensi pers di Central Park bersama keluarga Vina. Di hadapan publik, Hotman mengungkapkan bahwa dirinya telah menjalin komunikasi dengan Kadiv Polda Bandung, Denny terkait perkembangan kasus ini.

"Saya sudah berkomunikasi dengan Kadiv Denny di Polda Bandung. Ada hal yang menarik, dia bilang kasus ini rupanya sudah dilimpahkan dari tahun 2016 dari Polres Cirebon," ungkap Hotman Paris.

BACA JUGA: Hotman Paris Curiga Ada Pengaruh Aparat di Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Fakta menarik dari 8 tersangka dan kejanggalan BAP

Hotman Paris menuturkan fakta menarik dari pengakuan 8 tersangka yang telah ditangkap. Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) awal, kedelapan tersangka ini menyatakan bahwa masih ada 3 pelaku lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan Vina.

Namun, pernyataan mereka tiba-tiba berubah pada saat BAP dilimpahkan ke Kejaksaan. Hal ini menimbulkan kecurigaan Hotman Paris terhadap proses penyidikan yang dilakukan oleh Polda Jawa Barat.

"Dari segi manusia normal, 8 orang itu tidak mungkin mengarang cerita bersamaan di awal-awal pada saat ditangkap. Berarti benar ada 3 orang lagi," tutur Hotman Paris.

BACA JUGA: Pesan Haru Ayah Kandung Eky, Pacar Vina Cirebon: Jangan Membuat Kami Lebih Sakit

Kejanggalan dalam BAP ini semakin memperkuat kecurigaan Hotman Paris. Ia pun berharap agar keadilan dapat ditegakkan dalam kasus ini dengan terungkapnya semua pelaku yang terlibat.

Penutup

Kasus Vina Cirebon menjadi sorotan publik karena proses penyidikannya yang dinilai janggal. Kehadiran Hotman Paris sebagai kuasa hukum keluarga Vina diharapkan dapat mempercepat pengungkapan kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban. (*)

Sumber: