Warga Sekitar Pabrik Obat Nyamuk di Tegal Keluhkan Suara Bising dan Debu yang Kotori Rumahnya

Warga Sekitar Pabrik Obat Nyamuk di Tegal Keluhkan Suara Bising dan Debu yang Kotori Rumahnya

AUDIENSI- Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Habib Ali (dua dari kiri) memimpin audiensi.-TEGUH M/RADAR TEGAL GROUP-radartegal.com

KOTA TEGAL, radartegal.com - Warga di sejumlah RT di lingkungan RW 10 Kelurahan Mintaragen Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal mengeluhkan aktivitas pabrik pembuat obat nyamuk yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Pasalnya, rumah yang mereka tempati saat ini kerap kotor akibat debu sisa pembakaran dari pabrik itu.

Selain itu, suara bising juga kerap mengganggu istirahat mereka di malam hari karena pabrik terus melakukan produksi. Karenanya, warga berharap agar cerobong yang ada sekarang ini agar ditinggikan sehingga, debu yang dihasilkan tidak lagi masuk ke rumah-rumah.

Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Habib Ali Zaenal Abidin usai memimpin audiensi warga dengan pemilik pabrik, Senin 12 September 2022 mengatakan, pihaknya menerima aduan dari masyarakat yang mengeluhkan aktivitas di pabrik itu.

Di antaranya, asap sisa pembakaran batu bara yang merupakan bahan bakar dibuang melalui cerobong asap di tiap-tiap mesin produksi yang masuk ke rumah-rumah penduduk melalui celah-celah genteng dan mengotori rumah.

"Kemudian, armada yang membawa bahan bakar itu menggunakan truk besar sehingga menyebabkan kerusakan jalan," katanya.

Selain itu, kata Habib Ali, asap sisa pembakaran membuat napas terasa sesak yang dirasakan warga sekitar pabrik. Kemudian pembangunan bangunan baru yang diduga belum mengantongi IMB bersinggungan langsung dengan bangunan warga.

"Namun, dari hasil audiensi tadi memang ada beberapa yang sudah ditindaklanjuti. Sebagian lainnya belum," ujar Habib Ali.

Menurut Habib Ali, beberapa pengaduan yang belum di antaranya cerobong yang memang harus diperbaiki, kemudian perizinan yang belum dilengkapi dan kebisingan mesin. Karenanya, dia berharap agar itu segera diperbaiki dan yang belum lengkap dilengkapi.

"Selain itu, harapannya agar warga juga diperhatikan untuk bisa mendapatkan CSR," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua RW10 Kelurahan Mintaragen Imam Khaerudin mengatakan, keluhan utama warga yaitu suara bising dan asap yang keluar dari cerobong asap yang membawa partikel halus dan membuat kotor rumah warga. Utamanya yang berada di RT01, 02, 03, 04, 07, 08,10 dan 14.

"Karenanya, kami berharap agar cerobong ditinggikan dan diperbaiki. Demikian juga, IPAL dan jalan yang rusak juga diperbaiki," kata Imam.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal Nani Lestari mengatakan, pihaknya memang sudah menindaklanjuti dan membuat surat kepada perusahaan terkait aduan masyarakat itu. Selain itu, pihaknya telah melakukan sidak di lapangan.

"Hasilnya, memang belum ada pemenuhan baku air limbah dan IPAL sesuai standar teknis. Karenanya kami rekomendasikan untuk bisa dipenuhi," tandasnya. 

Juru bicara perusahaan, Heri Budiman mengatakan, pihaknya siap menindaklanjuti apa yang menjadi rekomendasi dari DLH. Selama ini perusahaan juga sudah memiliki instalasi pengolahan limbah.

Sumber: radartegal.com