Musim Penghujan, Warga di Brebes Diminta Waspadai Demam Berdarah pada Anak
--
"Fase kritis adalah masa di mana pembuluh darah mengalami kebocoran plasma darah yang efeknya menimbulkan tanda-tanda perdarahan pada kulit dan organ lainnya, misalnya mimisan, perdarahan saluran cerna. Hal inilah yang sebenarnya mengakibatkan suhu tubuh menurun. Keluarnya bintik-bintik merah adalah salah satu gejala khas pada fase kritis," ungkapnya.
Fase kritis pada DBD bisasanya antara 3–7 hari sejak fase demam dan berlangsung selama 24–48 jam. Pada fase ini, cairan tubuh perlu dipantau secara ketat agar tidak kekurangan maupun kelebihan.
BACA JUGA: 10 Bulan 7 Warga Brebes Meninggal karena Demam Berdarah, 2 Bulan Terakhir Kasusnya Bertambah 89
BACA JUGA: Demam Berdarah Brebes Capai 493 Kasus, 6 Anak Meninggal Dunia usai Penanganan Medis
"Jangan saampai terlambat, karena fase kritis ini perlu mendapatkan penanganan medis secepat mungkin. Pasalnya, sangaat berisiko mengalami syok atau penurunan tekanan darah yang drastis, serta perdarahan yang dapat berujung pada kematian bila tidak ditangani segera," lanjutnya.
Dia menambahkan, berbagai upaya dalam pencegahan bisa dilakukan oleh masyarakat dalam penyebaran DBD. Antara lain menguras tempat penampungan air, menutup wadah-wadah penampungan air, mengubur barang-barang bekas, hingga menjaga kebersihan rumah.
Lebih lanjut, dia juga menyarankan warga untuk mengenakan pakaian berlengan panjang terutama saat kasus DBD muncul, serta menanam tanaman pengusir nyamuk seperti serai (sereh) dan zodia.
Jika ada pkaian yang sudah dipakai keluar usahakan langsung dimasukkan ke tempat cucian dan ditutup. Jangan digantung. Kalau digantung, usahakan ditaruh di lemari. Masyarakat juga harus menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dan mengetahui gejala-gejala dini DBD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: