Musim Penghujan, Warga di Brebes Diminta Waspadai Demam Berdarah pada Anak
--
BREBES, radartegal.com - Masuk musim penghujan, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) seringkali mengintai. Dalam artike kali ini, bagaimana cara melakukan pengenalan cepat dan penanganan tepat terharap DBD pada anak.
Saat ini, jumlah pasien DBD di RSUD Brebes sejak September hingga awal Desember 2024 ini mencapai 211. Hampir pasien semuanya anak-anak yang dua di antaranya meninggal dunia.
Dokter spesialis anak RSUD Kabupaten Brebes dr Aries Suparmiati mengingatkan kepada orang tua agar bisa memahami gejala dan penanganan terharap DBD. Terutama pada penderita DBD khususnya anak-anak. Ia menyebut, jika sifat demam pada DBD yakni mendadak tinggi.
"Yang tadinya anteng-anteng saja tetapi tiba-tiba demam tinggi, kalau itu disertai gejala pegal, linu, nyeri otot, nyeri di belakang mata atau mual, itu sangat dicurigai demam berdarah," ungkapnya kepada media.
BACA JUGA: 2.033 Orang di Brebes Terjangkit Demam Berdarah
BACA JUGA: Penyakit Demam Berdarah di Brebes Capai 774 Kasus, 7 Orang Meninggal Dunia
Salah satu gelaja DBD pada anak, kata dia, yakni pasien mengalami demam yang bisa mencapai suhu hingga 39 derajat Celcius dan berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, kemudian turun dengan cepat. Para orang tua juga perlu curiga dengan gejala demam mendadak tinggi terutama bila ada tetangga yang terkonfirmasi atau terdiagnosis demam berdarah.
Dia menambahkan, DBD ditularkan oleh gigitan nyamuk bernama Aedes aegypti yang biasanya aktif sekitar pukul 10.00 WIB -14.00 WIB atau 15.00 WIB dan setelahnya beristirahat.
"Kalau malam atau sore, kemungkinan nyamuk demam berdarah itu lebih kecil dibandingkan siang hari," katanya.
Karenanya, dia mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga anak-anaknya. Jika mengalami demam tinggi hingga dua hari lebih agar segera membawa ke layanan kesehatan. Untuk kemudian, dilakukan pemeriksaan dan dilakukan tes darah di laboratorium terutama untuk memgetahui jumlah trombosit.
BACA JUGA: 6 Wilayah di Brebes Endemis Demam Berdarah, Dinkes Gencar Lakukan Ini
BACA JUGA: Di Brebes, 177 Pasien Demam Berdarah Dirawat dan Didominasi Anak-anak
Difase kritis, lanjutnya, demam tinggi yang dialami akan berangsur-angsur mereda.
Kebanyakan orang mengira sudah sembuh, padahal penurunan suhu tubuh bukanlah pertanda kesembuhan. Sebaliknya, masa itu justru sedang memasuki masa paling berbahaya di mana komplikasi yang bisa mengancam nyawa dapat terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: