Demam Berdarah Brebes Capai 493 Kasus, 6 Anak Meninggal Dunia usai Penanganan Medis
EDUKASI - Tim puskesmas menggelar edukasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bagi murid SD di lingkungan sekolah untuk mencegah Demam Berdarah.-SYAMSUL FALAQ/RADAR TEGAL -
RADAR TEGAL- Tercatat sejak Januari hingga Juli 2023, 493 kasus Demam Berdarah (DB) telah terjadi di Kabupaten Brebes. Mirisnya, sebanyak 6 anak di Brebes meninggal dunia karena terjangkit penyakit tersebut.
Padahal, semua pasien tersebut sudah mendapat penanganan medis karena Demam Berdarah. Hal ini seperti diungkap Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes.
Melihat fakta Demam Berdarah tersebut, dinas terkait segera meminta masyarakat untuk terus menggencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk secara rutin.
Pemegang Program Demam Berdarah Anggi Rahmadian mengatakan, temuan kasus DB sejak Januari hingga 27 Mei 2023 tercatat 313 kasus.
BACA JUGA:Jumlah Pasien Meninggal Turun, 493 Warga Brebes Terserang Demam Berdarah Sepanjang Januari-Juli 2023
BACA JUGA:Duh! Belum 3 Bulan 2 Balita di Brebes Meninggal Akibat Demam Berdarah Dengue
Rinciannya, Januari tercatat 92 kasus satu meninggal dunia. Februari, 87 kasus, Maret 60 kasus dua meninggal.
April 71 kasus dua meninggal, Mei 67 kasus satu meninggal, Juni 66 kasus dan Juli 49 kasus.
"Total 493 kasus DB, terjadi selama tujuh bulan sepanjang 2023. Kasusnya, meningkat signifikan dibandingkan 2022 hanya 399 kasus. Namun, angka fatalitas pasien meninggal dunia turun dari 8 menjadi 6 tahun ini. Sehingga, masyarakat di 292 desa dan 5 kelurahan diminta selalu menerapkan 3M plus," pesannya.
Tujuannya, mengantisipasi penyebaran Demam Berdarah dengan menggencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M Plus.
BACA JUGA:Bulan Pertama 2023, Kasus Demam Berdarah di Berebs Tembus 84 Pasien, 1 Anak Diantaranya Meninggal
BACA JUGA:Masuk Musim Penghujan, Kasus Demam Berdarah di Tiga Kecamatan Mengalami Peningkatan
Kepala Dinkes Brebes melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ignatius Adhi Puji Astowo menjelaskan, optimalisasi PSN dengan Membersihkan atau Menguras, Mendaur ulang dan Menutup serta Mengubur barang yang berpotensi memicu genangan air bersih. Hal ini menjadi solusi konkret, dalam memutus mata rantai penyebaran Demam Berdarah.
"Panas ekstrem seperti sekarang, menjadi potensi perkembangbiakan vektor nyamuk Aedes Aegypti. Sebab, dengan guyuran hujan yang mendadak, penyebaran nyamuk pembawa Demam Berdarah menjadi maksimal," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: