Sejarah Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Jawa Tengah, yang Direncanakan Bisa Bertahan Hingga Satu Abad

Sejarah Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Jawa Tengah, yang Direncanakan Bisa Bertahan Hingga Satu Abad

sejarah waduk gajah mungkur wonogiri--

WONOGIRI, radartegal,id- Waduk Gajah Mungkur yang memiliki luas hingga 8.800 ini terletak di Kabupaten wonogiri, Jawa Tengah. Sejarah berdirinya waduk wonogiri konon dibangun sejak tahun 1967-1982. 

Sejarah waduk gajah mungkur ditemukan beberapa kemunculan makan kuno yang berada didasar waduk tersebut. Hal ini menjadi fenomena yang menarik perhatian masyarakat sekitar. Tak hanya ditemukan makam kuno beberapa reruntuhan yang merupakan sisa-sisa pemukiman warga yang lama tenggelam di dasar waduk juga bisa terlihat.

Sejarah waduk gajah mungkur tersebut ditemukan pada saat musim kemarau Ketika air waduk sedang surut, sehingga berbagai fenomena yang berada di dasar waduk terlihat dengan jelas.

Konon kata sejarah makam kuno yang berada didasar waduk gajah mungkur ini sudah ada sejak tahun 1970an. Ingin tahu informasi lebih lengkap mengenai sejarah waduk gajah mungkur. Simak sampai selesai.

BACA JUGA: Mitos Waduk Malahayu Brebes, Penunggunya Seekor Ular Raksasa Bernama Si Buntung

BACA JUGA: Mitos Waduk Kedungombo Grobogan Jawa Tengah, Konon Ada Kerajaan Gaib yang Dipimpin Seorang Ratu

Sejarah Waduk Gajah Mungkur 

                                   

Pembangunan Waduk Gajah Mungkur berasal dari RM Sarsito Mangunkusumo yang saat itu menjabat  Kepala Pekerjaan Umum Mangkunegaran di Surakarta pada tahun 1941.

Tapi pembangunannya baru dikerjakan tahun 1976. Pembangunan dilakukan sendiri oleh Kementerian Pekerjaan Umum tanpa melibatkan kontraktor. Waduk ini dibuat dengan cara membendung sungai terpanjang di pulau Jawa, yakni Bengawan Solo.

Sebanyak 41.369 warga yang tinggal di 45 desa di 6 kecamatan di Wonogiri harus dipindahkan dan sebagian besar mengikuti program transmigrasi ke Sumatera. Selain itu, tanah seluas 10.156 hektar juga harus dibebaskan untuk dijadikan jalan raya. 

Ganti rugi atas tanah diberikan secara bertahap untuk menghindari terjadinya fenomena "kaya mendadak".Waduk ini dinamakan Gajah Mungkur, karena terletak tidak jauh dari Pegunungan Gajah Mungkur yang berada di sisi barat waduk.

BACA JUGA: Sejarah Asal-usul dan Mitos Wisata Curug Putri, Konon Tempat Turunnya Bidadari dari Kahyangan ke Bumi

BACA JUGA: Sejarah Monumen Yos Sudarso di Tegal, Mengenang Gugurnya Pahlawan Dalam Pertempuran Laut Aru

Sumber: