Mengenal Tempat Bersejarah di Tegal, Cocok Buat Healing Sambil Ngabuburit

Mengenal Tempat Bersejarah di Tegal, Cocok Buat Healing Sambil Ngabuburit

--

Berada satu kawasan dengan Gedung Semarang Cheriboon Stroomtram Maatschappij (SCS), atau yang lebih dikenal dengan nama Gedung Birao Tegal. Menara Waterleiding Tegal sempat terlupakan oleh masyarakat, dan setelah dilakukan revitalisasi kini menjadi spot foto favorit masyarakat, setelah adanya perbaikan infrastruktur di sekitar lokasi oleh Pemerintah Kota Tegal.

Namun tampaknya banyak warga yang belum mengetahui sejarah dari Menara Waterleiding Tegal itu sendiri. keberadaan menara air atau menara Waterleiding menjadi saksi sejarah pertumbuhan dan perkembangan infrastruktur kota.

4. Gedung DPRD Kota Tegal

Kota Tegal dibangun pada tahun 1750-an oleh Mathijs Willem de Man (1720-1763). Bangunan peninggalan Belanda ini pada awalnya diperuntukkan sebagai kediaman resmi dari Resident Tegal atau dalam bahasa Belandanya disebut Resident Huis.

BACA JUGA: Ada yang Berusia 1 Abad, 7 Bangunan Peninggalan Belanda di Tegal yang Punya Nilai Sejarah Tinggi

Disebutkan bahwa daerah yang dijuluki sebagai Kota Bahari ini pernah menjadi ibukota karesiden dan sekaligus ibukota kabupaten (regentschaap). Di tetapkannya Tegal sebagai ibukota Residen terjadi pada tahun 1824, saat pemerintah kolonial mengangkat seorang Residen di Tegal.

Penetapan Tegal sebagai karesidenan dan ibukota karesidenan dapat dilacak melalui Regeering Almanak van Nederlandsdsch Indie tahun 1824-1832. Karesidenan Tegal membawahi wilayah Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang. Pusat pemerintahan karesidenan berada di kompleks yang sekarang dinamakan Gedung DPRD Kota Tegal.

Gedung DPRD Kota Tegal ini mempunyai luas bangunan sekitar 1.468 meter persegi, dan berada di atas tanah seluas kurang lebih 4.600 meter persegi ini. Pada tahun 1910, bangunan ini dialih fungsikan menjadi kantor Asisten Resident Tegal yang tergabung dalam wilayah karesidenan Pekalongan.

Pasca kemerdekaan tahun 1950-an, bangunan ini kembali dialih fungsikan menjadi Balai Kota Tegal. Sedangkan untuk Kabupaten Tegal berada di Pendopo Alun-alun Kota Tegal sekarang. Sebelum nantinya pindah ke Slawi.

BACA JUGA: 5 Fakta Unik Tegal, Sejarah Nama hingga Tradisi yang Menawan sampai Fenomena Ora Ngapak Ora Kepenak

Fungsi sebagai gedung DPRD dimulai tahun 1987, saat Balai Kota Tegal pindah dari kompleks Balai Kota lama di jalan Proklamasi menuju Pendopo Alun-alun jalan Ki Gede Sebayu sekarang. Sementara Pemerintah Kabupaten berpindah ke selatan, tepatnya di kecamatan Slawi yang dijadikan ibukota Kabupaten Tegal.

5. Pasar Pagi Tegal

Di Pasar Pagi Kota Tegal sendiri berdiri sebuah Ex Benteng Kaloran yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani, Mangkukusuman, Tegal Timur, Kota Tegal. Bentuk benteng yang terbuat dari batu bata tebal dengan pilar-pilar berbentuk benteng berdiameter panjang 6 meter lebar 6 meter dan tinggi 3,5 meter.

Masih dari laman Pemkot Tegal, terdapat asumsi bahwa kedua benteng tersebut merupakan pintu masuk menuju keraton Kaloran. Benteng melapisi kediaman Adipati Tegal dan pusat pemerintahan kadipaten Tegal. Sebelumnya pusat pemerintahan Tegal ada di wilayah Kraton Tegal.

Meski kini di sekitar lokasi Benteng sudah banyak perubahan, tetapi Benteng Pasar Pagi Tegal yang pada tahun 1920-an ini pernah dijadikan sebagai gardu listrik yang menerangi kota Tegal masih tegak berdiri gagah.

BACA JUGA: 4 Mitos Terkenal di Kota Tegal yang Melegenda Hingga Sekarang, dari Tempat Sejarah hingga Wisata

7. Gili Tugel

Pertigaan tersebut menjadi titik yang menghubungkan antara Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Pangeran Diponegoro, dan Jalan AR Hakim. Kata gili tugel merupakan bahasa Tegal.

Secara harafiah, gili artinya jalan dan tugel artinya terputus. Ada sejarah di balik nama Gili Tugel. Ada dua versi yang menceritakan asal-usul penamaan Gili Tugel.

Sumber: