Mengenal Tempat Bersejarah di Tegal, Cocok Buat Healing Sambil Ngabuburit

Mengenal Tempat Bersejarah di Tegal, Cocok Buat Healing Sambil Ngabuburit

--

RADAR TEGAL- Kota Tegal adalah kota kecil namun memiliki banyak keindahan. Namun, apakah kamu mengetahui jika tegal memiliki tempat bersejarah di Tegal yang mungkin memang belum kamu ketahui.

Pada dasarnya memang setiap tempat memiliki sejarah. namun, tempat-tempat bersejarah di Tegal ini menjadi saksi akan bagaimana perkembangan tegal yang dulu dan sekarang.

Tempat bersejarah di tegal ini selain memberikan informasi masa lampau, juga memberikan informasi pada kita tentang pengaruh perkemabangan yang ada di tegal. Selain kita mengenal tempat bersejarah di tegal, kita juga akan mendapat ilmu pengetahuan baru dan diharapkan untuk tetap menjaga tempat-tempat bersejarah.

Yuk, kita simak apa saja tempat-tempat bersejarah di Tegal. Baca artikel ini hingga selesai yah.

BACA JUGA: Miniatur Lawang Sewu! Sejarah Berdirinya Gedung Birao Tegal, Saksi Bisu Perkembangan Kereta Api di Tanah Jawa

Daftar Tempat Bersejarah

1. Stasiun Kereta Api di Tegal

Bangunan stasiun kereta api Tegal dirancang oleh Henry Maclaine Ponts pada tahun 1911 untuk perusahaan kereta api Semarang Cheriboon Stroomtram Matschappij (SCS) yang melayani trayek Semarang – Cirebon. Arsitektur bangunan ini memadukan gaya kolonial dengan sentuhan Jawa.

Stasiun Tegal ini merupakan salah satu situs peninggalan Belanda yang masih berfungsi hingga saat ini dan merupakan titik awal perjalanan banyak orang menuju Tegal atau sebaliknya.

2. Kantor Pos Tegal

Dilansir dari laman Pemkot Tegal, awal mula berdirinya kantor pos yang berlokasi di Jalan Proklamasi No. 2 Tegal ini berawal pada tahun 1860-an. Disebutkan bahwa pada tahun-tahun tersebut merupakan revolusi dalam bidang telekomunikasi dan transportasi.

Pelayanan telegraf dibuka untuk umum dimulai tahun 1856. Disusul dengan layanan pos modern pada tahun 1862.

BACA JUGA: Sejarah Gedung Birao Jadi Saksi Bisu Perlawanan Warga Tegal Melawan Belanda dan Kibarkan Bendera Merah Putih

Namun sebelum difungsikan sebagai kantor pos, bangunan ini pernah digunakan sebagai markas Angkatan Laut Belanda. Kemudian baru pada tahun 1954, bangunan ini diserahkan kepada Perusahaan Telepon dan Telegram (PTT) untuk difungsikan kembali sebagai kantor pos dan telegraf.

Sama seperti bangunan peninggalan kolonial, arsitektur bangunan Pos dan Telegraf punya ciri khas bangunan perkantoran era kolonial yakni monumental dan menyesuaikan dengan kondisi setempat.

Gedung ini memiliki luas sekitar kurang lebih 659 meter persegi, dan dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 1.210 meter persegi. Hingga kini, kantor pos Tegal ini menjadi bagian dari PT Pos Indonesia.

3. Waterleideng

Waterleiding merupakan bangunan peninggalan kolonial Belanda. Bangunan yang berada di jantung kota, tepatnya di Jalan Pancasila Kota Tegal ini, dibangun tahun 1931. Tinggi menara mencapai 30 meter dengan luas bangunan 95 meter, dan berdiri di lahan seluas 4.058 meter.

BACA JUGA: Wisata Religi, 9 Masjid Bersejarah di Tegal Peninggalan Para Pejuang Menjadi Saksi Bisu

Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942 sampai dengan 1945 bangunan ini berfungsi sebagai menara air bersih tetap dengan nama Suwindo yang artinya pipa air. Setelah kemerdekaan, bangunan ini menjadi bagian dari perusahaan Saluran Air Minum (SAM) hingga tahun 1975 berganti menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Sumber: