4 Mitos Kala Kirtimukha, Seringkali Disamakan dengan Kala Rahu, Apa Bedanya?

4 Mitos Kala Kirtimukha, Seringkali Disamakan dengan Kala Rahu, Apa Bedanya?

--wikipedia.com

RADAR TEGAL - Setiap badan candi biasanya memiliki Kalamakara, yakni wajah raksasa dengan hewan air atau makara. Namun, jika tidak ada makara-nya, disebut sebagai Kala Kirtimukha.

Kala Kirtimukha biasanya digambarkan sebagai raksasa berwajah menyeramkan yang tidak memiliki badan. Ada dua pendapat mengenai sosok Kirtimukha tersebut dalam mitos Jawa Kuno. 

BACA JUGA:2 Mitos Kerajaan Hantu dalam Kakawin Sena, Mulai dari Katalog Hantu hingga Setra Gendamayit

Pertama, Kala Kirtimukha merupakan raksasa penjaga hutan bernama Banaspati, ia termasuk hantu Jawa Kuno dalam artikel sebelumnya. Kedua, sosoknya disamakan dengan Kala Rahu yang gemar menelan matahari atau bulan sehingga menimbulkan gerhana. 

Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal beberapa mitos yang terkenal di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa. Melansir dari kanal youtube ASISI Channel berikut informasi mengenai 4 mitos Kala Kirtimukha yang sering ditemui di candi-candi.

BACA JUGA:Konon Raksasa yang Bertobat, Inilah 3 Mitos Dwarapala Si Penjaga Gapura

4 Mitos lahirnya sosok Kala Kirtimukha

1. Gara-gara dipenggal saat minum air amerta

Berdasarkan Kitab Siwa Purana, diceritakan awal mula Rahu bisa tersisa kepalanya saja. Suatu ketika, para dewa sibuk mengaduk lautan susu untuk mendapatkan air amerta yang membawa keabadian. 

Setelah berhasil, Dewa Wisnu pun membagikannya kepada para dewa. Raksasa bernama Rahu ikut menyamar di antara para dewa dan berhasil meneguk air keabadian. 

Namun, penyamarannya segera terbongkar oleh Dewa Surya dan Dewa Candra. Dewa Wisnu pun memenggal kepala Rahu hingga ia menjadi hidup abadi tanpa badan karena air amerta yang diminum berhenti di kerongkongannya saja. 

BACA JUGA:Takjub! 4 Mitos Air Keabadian Petirtaan Jolotundo, Terinspirasi dari Mitologi Samudramanthana

2. Lahir monster dari amarah Siwa

Di kemudian hari, Rahu mengabdi pada Raja Jalandhara, yang begitu membenci para dewa. Sang Raja mengutus Rahu untuk menemui Dewa Siwa.

Sumber: youtube asisi channel