4 Mitos Kala Kirtimukha, Seringkali Disamakan dengan Kala Rahu, Apa Bedanya?

4 Mitos Kala Kirtimukha, Seringkali Disamakan dengan Kala Rahu, Apa Bedanya?

--wikipedia.com

Rahu menyampaikan perintah Raja kepada Siwa untuk menyerahkan istrinya, Dewi Parwati, kepada Jalandhara. Karena terbakar oleh kemarahan, mata ketiga Siwa terbuka dan terciptalah monster rakus yang selalu lapar dan menelan segalanya.

3. Monster pemakan segala, termasuk tubuhnya sendiri

Rahu yang ketakutan memohon ampun kepada Siwa, seraya mengingatkan bahwa dirinya hanyalah utusan dari Raja Jalandhara. Amarah Siwa pun reda, tetapi monster ciptaannya terus merasa lapar.

Siwa pun memerintahkan makhluk itu memakan tubuhnya sendiri, yang anehnya dituruti oleh sang monster. Dia memakan tubuhnya sendiri hingga tersisa wajahnya saja.

Siwa terkesan dengan ketaatannya dan menamainya Kirtimukha, yang berarti 'wajah kemenangan'. Sang dewa pun menetapkan bahwa wajah Kirtimukha harus selalu ada di semua kuil yang diperuntukkan bagi Siwa.

Kirtimukha yang rakus kemudian menjadi salah satu aspek Siwa, yakni kala atau sang waktu, yang menelan segalanya. 

BACA JUGA:Terpahat Indah di Candi-Candi, Begini 5 Fakta Naga di Jawa Kuno

4. Kirtimukha lahir karena ulah Rahu

Dari kisah marahnya Siwa akibat pesan Raja Jalandhara yang disampaikan oleh Rahu, bisa dipahami alasan sosok Kirtimukha sering rancu dengan sosok Rahu, yakni selain sama-sama tidak berbadan, Rahu juga menjadi bagian terciptanya Kirtimukha.

Di berbagai candi Jawa, Kirtimukha biasanya berangkaian dengan makara, sosok monster air yang merupakan penghuni dunia bawah. Misalnya, gajah mina atau gajah ikan, karena makhluk ini berwajah gajah, tetapi bertubuh ikan.

Demikian, informasi mengenai mitos Kala Kirtimukha sebagai bagian dari Kalamakara di badan candi. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin tahu tentang mitos dan kisah mistis di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa.***

Sumber: youtube asisi channel