Cegah Radikalisme, Ketua DPRD Jateng Sumanto: Pentingnya Moderasi Beragama untuk Bangun Toleransi

Ketua DPRD Jateng saat menjadi narasumber dalam dialog di radio--
SOLO, radartegal.com - Ketua DPRD Jateng Sumanto menjadi narasumber Dialog Radio di Solopos FM, belum lama ini. Pada kesempatan itu, dirinya menyampaikan pentingnya moderasi beragama untuk mencegah tumbuhnya radikalisme dan terorisme.
Menurut Sumanto, moderasi beragama dibutuhkan untuk membangun sikap toleran dan rukun. Guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Para tokoh agama memiliki peran sentral untuk mengajarkan pentingnya toleransi dan saling menghargai antar umat beragama," katanya.
Sumanto mengungkapkan, konsep moderasi beragama bertujuan menciptakan toleransi dan mencegah radikalisme atau fanatisme berlebihan. Selain itu, untuk mewujudkan masyarakat beragam yang harmonis.
BACA JUGA: Ketua DPRD Jateng Sumanto Minta Kewaspadaan Dini Ditingkatkan, Tujuannya untuk Ini
BACA JUGA: 36,6 Juta Orang Diperkirakan Mudik ke Jateng, Sumanto Optimis Dongkrak Ekonomi
"Bulan Ramadan ini menjadi momentum yang tepat. Untuk menyebarkan semangat toleransi dan memperkuat moderasi beragama," ujar politisi PDIP ini.
Sumanto menilai bibit radikalisme saat ini sudah berangsur menurun di masyarakat. tidak seperti 5 atau 10 tahun lalu. Itu, berkat peran aktif TNI-Polri, serta Forkompimda dalam menjaga kerukunan.
"Karenanya, guna mencegah paham radikalisme tumbuh kembali, saya menekankan pentingnya mitigasi sebagai langkah antisipasi," ujarnya.
Sumanto menambahkan sebelum konflik terjadi, pasti ada gejalanya. Mencegah lebih penting dalam menjaga situasi tetap aman terkendali. Masyarakat perlu terus diingatkan pentingnya persatuan.
BACA JUGA: Jelang Nataru, Ketua DPRD Jateng Sumanto Minta Pemprov Rem Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok
Selain itu, kata Sumanto, instansi terkait perlu memberikan kontra narasi dan propaganda di media sosial. Sebab, saat ini, anak muda sebagian besar mengakses internet dan media sosial.
"Di ruang digital ini, para ideolog radikal dan terorisme sering melakukan propaganda untuk menggaet dukungan hingga merekrut anak muda untuk ikut menjadi teroris," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: