Irigasi Pertanian yang Mampet Sempat Dikeluhkan Petani, Pj Bupati Brebes Langsung Cek Lokasi
Pj Bupati Brebes Djoko Gunawan mengecek langsung saluruan irigasi di wilayah Kecamatan Losari yang dikeluhkan warga akibat mampet, Jumat 12 Oktober 2024.(Isitmewa)--
BREBES, radartegal.com - Pj Bupati Brebes Djoko Gunawan mengecek langsung saluran irigasi pertanian yang mampet di wilayah Kecamatan Losari yang dikeluhkan petani, Jumat 12 Oktober 2024.
Pihaknya akan melakukan perbaikan di saluran irigasi pertanian yang mampet tersebut.
"Tadi sudah saya koordinasikan dengan Dinas Pengairan untuk mensuport proses perbaikan menggunakan beko kecil," ungkapnya, Minggu, 13 Oktober 2024.
Dirinya juga menyampaikan, kalau proses perbaikan di saluran irigasi pertanian yang mampet itu akan segera dilakukan perbaikan.
BACA JUGA: Dikeluhkan Petani, Saluran Irigasi di Brebes Diusulkan Perbaikan
BACA JUGA: Petani di Losari Brebes Keluhkan Saluran Irigasi yang Mampet Karena Pendangkalan
Sehingga, saat musim penghujan tiba saluran irigasi pertanian yang mampet tersebut akan kembali lancar.
"Kami juga memohon partisipasi warga untuk membantu kerja bareng karena banyak saluran-saluran yang mampet akibat beberapa bangunan. Jadi tentunya kami butuh partisipasi warga untuk bekerjasama memperbaiki saluran ini," ucapnya.
Menanggapi bakal diperbaikinya saluran irigasi pertanian yang mampet tersebut, Kepala Desa Untung Surodi berharap rencana itu bisa berjalan dengan lancar.
Sehingga, lahan persawahan di wilayah Brebes khususnya di Losari bisa lebih makmur.
BACA JUGA: Dibuka Pj Walikota, Program TMMD di Tegal Sasar Perbaikan Saluran
BACA JUGA: Gelar Reses, Anggota DPRD Kota Tegal Janji Benahi Saluran Agar Tak Ada Banjir Lagi di 2025
"Mudah-mudahan nantinya para petani bisa menikmati lahan persawahan yang bisa menanam hingga masa tanam ketiga," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah petani di Desa Rungkang, Kecamatan Losari mengeluhkan saluran irigasi pertanian yang mampet akibat pendangkalan di Saluran B.L.4 B. Sadap.
Bahkan agar bisa mendapatkan aliran air, sejumlah warga juga melakukan kerja bakti mandiri di saluran irigasi pertanian yang mampet tersebut, Minggu 6 Oktober 2024.
Salah seorang petani asal Desa Rungkang, Dartim, 54 tahun, mengatakan, sudah beberapa tahun saluran irigasi pertanian yang mampet tersebut belum ada pengerukan ataupun perbaikan.
Alhasil, kata dia, saat ini kondisinya sudah dangkal.
"Banyak lahan petani yang kekurangan air karena saluran irigasi yang mampet ini," ujarnya, Minggu 6 Oktober 2024.
BACA JUGA: Antisipasi Banjir di Perkotaan, 80 Orang Dikerahkan Bersihkan Saluran Air di Tegal
BACA JUGA: Petani Keluhkan Irigasi Mampet di Brebes, Ini Tanggapan DPSDAPR
Hal senada juga diungkapkan oleh petani lainnya, Amad, 80 tahun.
Amad menyebutkan, sudah puluhan tahun saluran irigasi pertanian yang mampet tersebut mengalami pendangkalan dan tidak ada perbaikan.
"Kami berharap pemerintah bisa turun langsung ke lapangan dan bisa memperbaiki saluran irigasi ini," terangnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh petani lainnya, Waslani, 55 tahun.
BACA JUGA: Petani Bawang Merah di Brebes Curhat soal Harga, Pemerintah Jangan Tutup Mata
BACA JUGA: Musim Kemarau, Petani di Brebes Ramai-ramai Tebus Pompa Air di Pegadaian
Waslani menyebutkan kalau saluran irigasi pertanian tersebut mengaliri puluhan hektare lahan persawahan di beberapa desa.
Seperti Desa Rungkang, Dukuhsalam, Karangjunti, Kecamatan Losari dan Desa Luwungbata, Kecamatan Tanjung.
"Kalau dulu pas saluran irigasi ini berjalan normal, petani bisa menanam hingga Masa Tanam tiga kali. Kalau sekarang hanya sekali dan itupun tergantung air tanah hujan," ucapnya.
Petani lain, Mashudi, 40 tahun, mengatakan, kalau lahan yang dialiri saluran irigasi pertanian yang mampet itu merupakan lahan produktif.
Sehingga, dirinya sangat menyayangkan kalau lahan tersebut tidak dimaksimalkan karena saluran irigasi pertanian yang mampet.
"Sebenarnya kalau irigasinya normal, lahan yang dialiri ini sangat produktif. Jadi, sayang kalau tidak dimaksimalkan," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: