Ruwat Bumi Guci 2024, Jaga Tradisi dan Kearifan Lokal Kabupaten Tegal
KAMBING KENDIT- Prosesi memandikan kambing kendit di wahana pancuran 13 pada acara tradisi Ruwat Bumi Guci 2024 di objek wisata pemandian air panas Guci, Jumat, 12 Juli 2024.-Istimewa-Radartegal.disway.id
BUMIJAWA, radartegal.id – Sejumlah rangkaian acara tradisi tahunan belum lama ini digelar di kompleks wisata pemandian air panas Guci. Tradisi Ruwat Bumi Guci 2024 yang digelar Jumat, 12 Juli 2024 itu mendapat animo tinggi dari warga dan wisatawan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal Akhmad Uwes Qoroni menerangkan, acara tradisi Ruwat Bumi Guci 2024 ini berlangsung selama dua hari.
Yakni Kamis, 11 Juli 2024 dengan rangkaian acara tasyakuran atau doa bersama dan tayuban serta Jumat, 12 Juli 2024 dengan rangkaian kegiatan arak-arakan dari Desa Guci menuju pelataran parkir, memandikan kambing kendit hingga grebeg gunungan hasil bumi.
Tradisi Ruwat Bumi Guci 2024 itu merupakan salah satu bentuk upaya masyarakat setempat untuk menjaga tradisi dan kearifan lokal. Hal ini seperti disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tegal Joko Kurnianto.
BACA JUGA: Dilakukan Setiap Bulan Suro! Ritual Ruwat Bumi di Wisata Guci Tegal, Mensyukuri Nikmat dari Pencipta
BACA JUGA: Dipercaya Bawa Berkah, Warga Dermasuci Tegal Berebut Gunungan Ruwat Bumi
Menurutnya, penyelenggaraan Ruwat Bumi Guci 2024 ini merupakan inisiatif warga Desa Guci yang didukung oleh Pemkab Tegal melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal.
“Ruwat bumi mengingatkan kita akan jasa para pendahulu yang telah mewarisi kondisi lingkungan alamnya yang terjaga baik, tidak rusak oleh tangan-tangan jahil, tidak dirusak oleh kepentingan ekonomi sesaat. Maka, kita sebagai generasi penerus wajib menjaganya,” ucap Joko.
Ruwat Bumi Guci 2024 merupakan perwujudan rasa syukur kepada Tuhan sekaligus penghormatan kepada para leluhur. Pendahulu yang telah mewariskan kekayaan alam berupa lahan pertanian yang terpelihara kesuburannya, udara dan airnya yang tidak tercemar, serta hutannya yang terjaga lestari.
Joko menitip pesan perlunya semua pihak, terutama pelaku usaha jasa industri pariwisata ikut menjaga lingkungan baik secara fisik maupun non fisik. Seperti pengelolaan sampah yang baik.
BACA JUGA: 3 Warga Kota Tegal Diamankan Polisi Pemalang, Jambret Pengunjung Ruwat Bumi Belik
BACA JUGA: Sembelih Kerbau Bule, Desa Rembul Kabupaten Tegal Ruwat Bumi di Lembah Rembulan
Serta menjaga agar air dan tanahnya tidak tercemar limbah atau kotoran. Meningkatkan keasrian di tengah lingkungan padat penduduk hingga bersama-sama menjaga citra positif kawasan Guci sebagai destinasi wisata keluarga yang ramah anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: