Sembelih Kerbau Bule, Desa Rembul Kabupaten Tegal Ruwat Bumi di Lembah Rembulan

Sembelih Kerbau Bule, Desa Rembul Kabupaten Tegal Ruwat Bumi di Lembah Rembulan

RUWAT BUMI - Sejumlah masyarakat Desa Rembul membawa tumpeng untuk acara ruwat bumi di desanya, Rabu 2 Agustus 2023.-YERI NOVELI/RADAR SLAWI-

RADAR TEGAL - Sembelih kerbau bule, masyarakat Desa Rembul Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal menggelar Ruwat Bumi di Lembah Rembulan, tempat wisata di desa tersebut.

Penyembelihan kerbau bule di tahun ini menjadi pembeda ritual ruwat bumi yang digelar tahun ini dari tahun sebelumnya. Biasanya, masyarakat hanya membawa nasi tumpeng dan beragam buah-buahan serta sayuran. 

Masyarakat Desa Rembul tampak antusias mengikuti acara tersebut. Ratusan warga rela berjalan kaki mengarak puluhan tumpeng yang berasal dari masing-masing RT.

Nasi tumpeng yang diarak sebanyak 33 sesuai dengan jumlah RT di desa tersebut.

BACA JUGA:Istimewa dan Sakral, Kambing Kendit Selalu Digunakan saat Tradisi Ruwat Bumi Guci

Puji Royani, salah satu warga Desa Rembul mengaku sangat senang dan bahagia dengan adanya ruwat bumi itu. Selain bertujuan untuk keberkahan masyarakat, juga sebagai destinasi wisata. Karena saat kegiatan ruwat bumi, banyak masyarakat yang menonton.

"Banyak pengunjung yang datang ke sini hanya sekedar untuk menonton acara ruwat bumi ini. Dengan begitu, perekonomian di desa kami tentunya juga meningkat," tuturnya.

"Kegiatan ini memang agenda rutin di desa kami setiap tahun. Tujuannya, sebagai rasa syukur kami kepada sang pencipta, dan supaya berkah, loh jinawi atau subur makmur bagi masyarakat," kata Kepala Desa Rembul Ibnu Efendi, Rabu 2 Agustus 2023.

Acara ruwat bumi ini dilaksanakan selama dua hari. Diawali dengan penyembelihan kerbau bule dan istighosah. Kemudian di hari berikutnya, mengarak tumpeng untuk dibawa ke Lembah Rembulan.

BACA JUGA:Jadi Daya Tarik Wisata, Ruwat Bumi Guci Harus Dipromosikan ke Manca Negara

Di tempat wisata itu, warga menggelar doa bersama yang dilanjutkan makan bersama. Seluruh warga memakan daging kerbau bule yang sudah dimasak dan menyatu di tiap-tiap tumpeng.

"Sembari makan, warga juga menyaksikan pertunjukan seni kuda lumping dan tayuban," imbuhnya. ***

Sumber: