Selain Menikah, Ini Mitos Malam Satu Suro yang Tak Boleh Dilanggar agar Terhindar dari Kesialan

Selain Menikah, Ini Mitos Malam Satu Suro yang Tak Boleh Dilanggar agar Terhindar dari Kesialan

Mitos Malam Satu Suro--

BACA JUGA: Pamali, Ini 5 Mitos Jawa yang Masih Dipercaya Masyarakat hingga Sekarang

3. Dilarang Keluar Rumah

Mitos malam satu Suro selanjutnya adalah larangan keluar rumah dan dianjurkan untuk tetap berdiam di rumah. Hal ini dikarenakan, malam satu Suro dipercaya banyak hal-hal buruk yang bisa saja menimpa siapapun.

Dan agar tetap aman serta terhindar dari hal-hal buruk yang tidak diinginkan, maka dianjurkan untuk tetap di rumah. Namun, karena sebagian masyarakat sudah merasa ini zaman modern, sudah ada yang mulai tidak mempercayai hal-hal seperti ini.

4. Arwah Leluhur yang Pulang ke Rumah

Mitos selanjutnya yaitu kembalinya arwah leluhur ke rumah untuk mengunjungi keluarga. Masyarakat Jawa masih mempercayai hal ini, dan alasan lain kenapa tidak boleh keluar rumah adalah karena hal ini.

Pada malam satu Suro, orang-orang juga bisa berdoa untuk menyambut kedatangan leluhur di rumah. Jadi, orang-orang diharapkan untuk tetap diam di rumah ketika malam satu Suro ini dan berdoa.

BACA JUGA: Mitos tentang Kucing Hitam di Beberapa Negara, dari Pertanda Buruk hingga Keberuntungan

Itulah beberapa mitos malam satu Suro yang masih dipercaya oleh masyarakat Jawa hingga sekarang. Mitos-mitos ini masih terus diturunkan oleh para orangtua kepada anaknya agar tetap ada dan dilestarikan.

 

Selain mitos diatas, masih ada beberapa mitos lain pada malam satu Suro ini, seperti tidak boleh berisik hingga membuka usaha baru. Seperti mitos lainnya, jika hal tersebut tetap dilakukan, maka orang tersebut akan mendapatkan kesialan.

Malam satu Suro dianggap sebagai malam yang sakral oleh masyarakat bahkan hingga saat ini. Selain itu, tradisi yang dilakukan pada malam satu Suro juga dianggap membawa berkah untuk masyarakat.

Masyarakat juga percaya, jika tradisi malam satu Suro tidak dilakukan seperti biasanya, maka ada bencana yang datang. Jadi, hingga saat ini masyarakat terus melakukan ritual pada malam satu Suro.

Kesimpulan

Sumber: