Pamali, Ini 5 Mitos Jawa yang Masih Dipercaya Masyarakat hingga Sekarang

Pamali, Ini 5 Mitos Jawa yang Masih Dipercaya Masyarakat hingga Sekarang

Mitos Jawa yang Masih Dipercaya hingga Sekarang--

radartegal.id - Artikel ini akan membahas tentang mitos Jawa yang masih dipercaya oleh masyarakat hingga sekarang. Mitos Jawa ini berkembang dari dulu hingga sekarang di masyarakat dan masih dipercaya oleh sebagian orang.

Di era modern, banyak yang sudah tidak percaya dengan mitos-mitos yang masih berkembang ini. Namun, meskipun begitu, mitos-mitos ini akan tetap hidup di tengah masyarakat karena memang sudah ada dari zaman dahulu,

Mitos merupakan salah satu warisan budaya atau cerita tradisional yang dipercaya oleh masyarakat sekitar. Beberapa mitos ada yang sulit dijelaskan secara ilmiah, namun ada juga yang dapat dijelaskan dengan ilmiah dan nalar.

Setiap daerah pastinya memiliki mitos dan ceritas tersendiri, seperti di daerah Jawa ini. Mitos-mitos yang berkembang dikalangan masyarakat juga biasanya mengenai kehidupan, alam semesta, hingga makhluk ghaib.

BACA JUGA: Serem Gak Sih? Begini 6 Mitos Pantai Selatan yang Dipercaya Kerap Bikin Orang Hilang

BACA JUGA: Mitos dan Legenda Gunung Slamet yang Lekat dengan Ramalan Jayabaya tentang Keselamatan Pulau Jawa

Mitos Jawa yang masih dipercaya hingga sekarang

1. Makan di Depan Pintu

Mitos pertama yaitu makan di depan pintu yang diyakini dapat membuat seseorang kesulitan mendapatkan jodoh. Hal tersebut bisa seperti cinta ditolak, batalnya pernikahan, hingga batalnya lamaran.

Namun, diluar mitos yang ada, makan didepan pintu memang cukup tidak sopan dan masuk sebagai etika Jawa. Sehingga larangannya dibuat dengan sebuah ajaran yang menakut-nakuti seseorang.

Mungkin, secara tidak langsung orang tua pada zaman dahulu mengajarkan etika dan sopan santun kepada anak. Namun dengan metode yang sedikit berbeda dari orang tua zaman sekarang.

2. Keluar Saat Maghrib

Mitos populer selanjutnya adalah keluar saat maghrib yang diyakini dapat menyebabkan penculikan oleh wewe gombel. Karena ketika maghrib tiba, masyarakat Jawa percaya jika makhluk halus sedang berkeliaran dan bisa saja menculik siapapun.

Sumber: