7 Tradisi Unik di Tegal yang Masih Populer, Salah Satunya Tarian Bernuansa Magis

7 Tradisi Unik di Tegal yang Masih Populer, Salah Satunya Tarian Bernuansa Magis

Mengenal 7 Tradisi Unik di Tegal yang masih Populer sampai saat ini--

Tradisi unik di Tegal selanjutnya adalah tradisi mutih yang dilakukan oleh calon pengantin wanita, maka kedua calon pengantin tidak boleh bertemu. Akan tetapi mereka masih diperbolehkan untuk berkomunikasi melalui ponsel dan akan kembali dipertemukan setelah ijab qobul dilaksanakan.

Hal tersebut bertujuan agar calon pengantin wanita bisa terlihat lebih cantik setelah dirias. Dengan begitulah pengantin pria pasti akan terpesona setelah melihat pasangannya.

4. Tradisi Prebegan

Tradisi Prepegan menjadi bagian dari warisan adat istiadat Tegal yang masih terjaga kelestariannya sampai sekarang.

Warga Tegal akan melakukan tradisi tersebut untuk menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri. Sehari sebelum lebaran biasanya masyarakat akan beramai-ramai ke pasar dengan berjalan kaki guna berbelanja beragam keperluan untuk menjamu para tamu.

BACA JUGA: 8 Tradisi Kearifan Lokal di Kota Tegal, Unik dan Khas Pesisir Pantura

5. Wayang Golek Cepak

Ternyata tidak hanya orang Sunda yang mengenal wayang golek, tetapi masyarakat Tegal juga mengenal Wayang Golek Cepak Tegalan.

Boneka wayang yang digunakan biasanya terbuat dari kayu kedondong jaran. Kayu tersebut dinilai mempunyai kualitas yang baik dan juga tahan lama.

6. Sedekah Laut

Di penghujung tahun, warga melakukan tradisi membuat gunung sedekah bumi secara ramai-ramai yang berisi buah-buahan dan sayur mayur seperti apel, pisang, jeruk, manga dan lain-lain. Biasanya kepala sapi diletakkan di tengah gunung yang akan diangkut dengan kapal besar dan dibuang ke tengah laut.

7. Sintren

Tradisi unik di Tegal terakhir adalah seni tari Sintren tradisional cukup populer di masyarakat pesisir utara Pulau Jawa, seperti Indramayu, Cirebon, Brebes, Pekalongan, dan Tegal.

BACA JUGA: 5 Tradisi Unik Lebaran di Brebes, Salah Satunya Pasang Oncor di Malam Takbiran

Nuansa magis, tarian ini menggambarkan kisah cinta tak berizin Sulasih dan Raden Sulandono. Namun, keduanya dipertemukan kembali di alam gaib oleh Dewi Lanjar, ibu Sulandono.

Sumber: