Sinopsis Gadis Kretek yang Dibintangi Dian Sastro dan Ario Bayu, Sarat Budaya dan Sejarah Bisnis Rokok

Sinopsis Gadis Kretek yang Dibintangi Dian Sastro dan Ario Bayu, Sarat Budaya dan Sejarah Bisnis Rokok

PUKAU PENONTON - Totalitas Dian Sastro dalam serial Gadis Kretek benar-benar memukau. -Tangkapan Layar-

RADAR TEGAL- Sinopsis Gadis Kretek yang dibintangi Dian Sastro dan Ario Bayu tengah ramai diperbincangkan saat ini. Serial yang tayang di Netflix ini memukai penonton karena akting Dian Sastro dan pemain lainnya yang benar-benar penuh totalitas.

Selain itu, serial ini juga tidak sebatas bercerita kisah cinta semata. Namun, Gadis Kretek sarat dengan budaya dan sejarah, khususnya tentang bisnis rokok di Indonesia.

Serial ini mengadaptasi novel fiksi sejarah berjudul sama yakni Gadis Kretek karya Ratih Kumala. Serial satu ini bercerita tentang sosok Dasiyah atau Jeng Yah yang diperankan Dian Sastro.

Perempuan ini gemar dan ahli meracik rokok kretek. Namun kisah cintanya berujung tragis.

BACA JUGA:Sinopsis Drakor Behind Your Touch, Kisah Dokter Hewan Berkekuatan Super

Serial yang di festival internasional disebut Cigarette Girl itu dibintangi oleh aktor-aktor papan atas Indonesia. Selain Dian, ada Putri Marino, Ario Bayu dan Arya Saloka. Serial ini langsung menjadi perbincangan setelah tayang di Netflix sejak 2 November 2023. 

Untuk mengetahui sinopsis Gadis Kretek, simak artikel yang dikutip dari Disway.id ini sampai selesai.

Sinopsis Gadis Kretek

Terdiri dari lima episode, Gadis Kretek mengangkat kisah cinta dan misteri dengan latar belakang sejarah dan industri tembakau di Indonesia. Serial ini hadir dengan waktu di dua zaman yang berbeda.

Serial ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Dasiyah, atau biasa dipanggil dengan Jeng Yah (Dian Sastro), yang memiliki selera bagus pada kretek.

BACA JUGA:Daftar Pemain dan Sinopsis Film Horor Talk To Me 2023, Membawa Anda Pada Pintu Supranatural

Kretek racikannya sendiri membuat seorang pemuda bernama Soeraja (Ario Bayu) tertarik. Pria bangsawan yang kaya itu kemudian cinta pada Jeng Yah.

Pada zaman itu, seorang perempuan tidak diperbolehkan untuk ikut campur dalam proses pembuatan kretek.  Mereka hanya boleh melinting kretek yang sudah jadi.

Jeng Yah merasa dia punya rahasia bagaimana agar kretek itu bisa enak untuk dinikmati banyak orang. Namun ditolak mentah-mentah oleh atasannya. 

Sumber: