3 Relief Candi Jago Konon Jadi Bukti Tertua Keberadaan Semar, Benarkah?

3 Relief Candi Jago Konon Jadi Bukti Tertua Keberadaan Semar, Benarkah?

3 Relief di Candi Jago yang Merekam Jejak Semar: Kresnawijaya (kiri atas), Arjunawiwaha (kanan atas), Parthayajna (kanan bawah)--

RADAR TEGAL - Relief di candi-candi Jawa biasanya berisi kisah sastra untuk pengajaran agama, terutama candi bercorak Buddha. Salah satunya relief Candi Jago yang konon sebagai bukti tertua jejak Semar atau Sabdo Palon.

Candi Jago memiliki relief dengan dua corak, yakni Hindu dan Buddha. Hal ini juga mengacu pada sosok Wisnuwardhana yang didharmakan sebagai Siwa di Waleri sekaligus Buddha di Jajaghu. 

BACA JUGA:Relief Penuh Dualisme, Inilah 3 Kisah Magis Era Akhir Majapahit di Candi Surowono

Hal ini sangat umum dijumpai di candi era Singhasari hingga Majapahit. Keberadaan punakawan sendiri terdapat dalam beberapa relief bercorak Hindu di Candi Jago

Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu candi yang terkenal di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa. Melansir dari kanal youtube ASISI Channel berikut informasi mengenai 3 relief yang jadi mitos jejak Semar di Candi Jago

BACA JUGA:Mitos Candi Jago, Konon Ada Jejak Prabu Angling Dharma, Benarkah?

3 Relief jejak Semar di Candi Jago

1. Parthayajna, surga cinta ala Jawa Kuno

Di teras kedua candi ini, terdapat relief Parthayajna, yang mengisahkan perjalanan Arjuna ke Gunung Semeru. Ia bertekad mencari senjata suci untuk mengalahkan Kurawa, ditemani para punakawan.

Di hutan, Arjuna menemukan pertapaan para kili atau pertapa wanita, yang dipimpin Mahayani. Untungnya, ia tidak tergoda oleh rayuan mereka dan melanjutkan perjalanannya.

Sesampainya di pantai, ia bertemu dengan Kama dan Ratih, dewa-dewi cinta dan nafsu. Dari Dewa Kama, ia mendapat petunjuk jalan ke Indrakila atau Gunung Semeru.

Sang dewa mengingatkannya agar berhati-hati pada Nalamala, raksasa ganas yang lahir dari lidah istri Siwa. Arjuna yang berhasil mengalahkannya pun sampai di Pertapaan Dwipayana, di lereng Gunung Semeru.

BACA JUGA:3 Mitos Candi Sukuh, Konon sebagai Ruwatan Majapahit Pasca Perang Paregreg

2. Arjunawiwaha, dewa dan manusia rebutan babi

Sumber: youtube asisi channel