Di Hulu dan Hilir Sungai Serayu Ada 'Sosok' Semarnya, Warga Percaya Itu Tanda Suci Bukan Sekadar Aliran Air
Candi Semar di hulu Sungai Serayu, Pegunungan Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, merupakan salah satu simbol kesucian aliran sungai terpanjang di eks Karesidenan Banyumas itu.-foto: visit banjarnegara kabupaten banjarnegara-
RADAR TEGAL - Hulu Sungai Serayu berada di lereng Gunung Prahu di Pegunungan Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. Mata airnya terkenal sebagai Tuk Bima Lukar.
Sungai ini merupakan salah satu yang terbesar dan terpanjang di Jawa Tengah. Alirannya memiliki banyak anak sungai seluas 4.375 km persegi, yang melintasi 5 kabupaten.
Di Dieng yang merupakan hulu Sungai Serayu, banyak terdapat candi-candi bernama tokoh pewayangan. Antara lain Candi Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa, dan lain-lainnya.
Selain di bagian hulunya, ada pula yang menarik di bagian hilir yang juga terdapat ornamen Semar. Hilir sungai terpanjang dan terbesar di eks Karesidenan Banyumas itu ada di muara Laut Selatan.
BACA JUGA:Mitos Sungai Serayu di Banyumas, Saat Bima dan Sunan Kalijaga Sama-sama Lihat Wajah Perempuan Cantik
Muara tersebut berdekatan dengan Gunung Srandil di Desa Glempangpasir Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap. Nah, di gunung ini pun terdapat patung Semar.
Patung Semar tersebut menjadi penanda lokasi tempat turunnya Semar (Sang Hyang Bathara Ismaya). Yakni dari kahyangan Jong Giri Saloka ke Mercapada (Tanah Jawa) di puncak Gunung Srandil.
Simbolik hulu dan hilir Sungai Serayu
Keberdaan situs Candi Semar di Pegunungan Dieng dan patung Semar di Gunung Srandil, menunjukkan jika Bengawan Serayu tidak bisa dilepaskan dari eksistensi dewa kang apawak manungsa.
Yaitu dewa berwujud manusia yang menyamar sebagai kawula berwatak sederhana, jujur, sabar, rendah hati, berbelas kasih, dan mencintai pada sesama. Selain itu juga dekat dengan keutamaan dan jauh dari keangkaramurkaan.
BACA JUGA:Mengintip Candi Semar yang Disebut Terkait dengan Mitos Sungai Serayu, Atapnya Sangat Unik
Semar berkarakter tidak terlalu susah bila mendapatkan cobaan, dan tidak terlalu gembira bila mendapatkan keberuntungan. Itulah sebabnya banyak yang menganggap Sungai Serayu sebagai sungai suci.
Sungai yang tak sekadar memberikan penghidupan bagi manusia secara tulus, tapi juga memiliki makna simbolik yang sangat dalam. Yakni sebagai cinta kasih suci yang mengalir terus-menerus dari sang ayah atau lingga (Pegunungan Dieng) pada ibundanya atau Yoni (Laut Selatan).
Tradisi sedekah bumi setiap tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: