Legenda Cinta, Persaingan Keyakinan, dan Kebangkitan Arsitektur Agung di Balik Misteri Candi Prambanan

Legenda Cinta, Persaingan Keyakinan, dan Kebangkitan Arsitektur Agung di Balik Misteri Candi Prambanan

Candi Prambanan-Swiss-Belhotel-

RADAR TEGAL  –  Misteri Candi Prambanan, dengan keindahannya yang memukau dan sejarahnya yang kaya, telah menjadi salah satu warisan budaya berharga Indonesia.

Di balik keindahan fisiknya, ada misteri Candi Prambanan yang menyelimuti cerita dan asal-usulnya.

Daya tarik dan pesona misteri Candi Prambanan yang mengelilinginya ini akan tetap menjadi magnet bagi para pencari pengetahuan dan keindahan.

Berikut adalah informasi mengenai misteri Candi Prambanan yang dilansir dari kanal YouTube Jejak Prasejarah oleh Radar Tegal. 

BACA JUGA:Mengupas Mitos Candi Prambanan: Dari Proses Pembangunan Menakjubkan Hingga Kisah Cinta yang Terputus

Legenda dan asal-usul Candi Prambanan

Candi Prambanan, yang juga dikenal sebagai Candi Roro Jonggrang, merupakan kompleks percandian Hindu terbesar di Indonesia.

Dalam cerita yang tersebar di kalangan rakyat, Candi Prambanan kabarnya dibangun oleh bangsa jin yang dipimpin oleh Bandung Bondowoso, sebagai syarat untuk melamar Roro Jonggrang.

Menurut legenda tersebut, Roro Jonggrang menetapkan persyaratan bahwa Bandung Bondowoso harus membangun 1000 candi dalam satu malam untuk memenangkannya.

Namun, upaya ini gagal karena kecerdikan Roro Jonggrang. Akibatnya, Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang, mengubahnya menjadi arca batu untuk melengkapi jumlah 1000 candi.

Walaupun demikian, cerita ini hanya merupakan legenda rakyat dan kebenarannya belum tentu terbukti.

Pembangunan dan makna kembali kekuasaan

Prasasti Siwagrha menceritakan tentang pembangunan Candi Prambanan. Kompleks Candi Prambanan ini awalnya didirikan oleh Rakai Pikatan sekitar tahun 850 Masehi.

Tujuannya adalah untuk bersaing dengan kompleks candi Buddha seperti Candi Borobudur dan Candi Sewu.

Pembangunan Candi Prambanan menjadi simbol kembalinya kekuasaan Wangsa Sanjaya di Jawa, yang terlibat dalam persaingan antara wangsa-wangsa yang berbeda keyakinan, yakni Wangsa Sanjaya yang beragama Hindu dan Wangsa Syailendra yang beragama Buddha.

BACA JUGA:Mitos Keberadaan Rajasuci dalam Candi Prambanan, Undang Kontroversi Studi Arkeologis

Dedikasi untuk trimurti dan makna nama

Candi Prambanan didedikasikan untuk Trimurti, yaitu tiga dewa utama dalam agama Hindu, Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa.

Nama "Prambanan" merujuk pada nama desa di lokasi candi ini berdiri dan katanya berasal dari variasi bahasa Jawa yang mengartikan "Brahman Agung".

Perjalanan sejarah dan penurunan

Pembangunan Candi Prambanan berlangsung selama berabad-abad, dimulai oleh Rakai Pikatan dan dilanjutkan oleh Raja Lokapala serta Raja Balitung Maha Sambu.

Para raja Medang Mataram berikutnya juga melanjutkan dan menyempurnakan candi ini, termasuk Raja Daksa dan Raja Tulodong.

Setelah selesai dibangun, Candi Prambanan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan upacara Kerajaan Mataram.

Namun, seiring berjalannya waktu, candi ini mulai ditinggalkan dan mengalami penurunan.

Gempa bumi pada abad ke-16 menyebabkan keruntuhan Candi Prambanan. Setelah itu, banyak penduduk mulai tinggal di sekitar reruntuhan candi.

Meskipun penduduk setempat tahu tentang keberadaan Candi Prambanan, pengetahuan mereka tentang sejarahnya tidak begitu akurat.

BACA JUGA:5 Misteri Candi Prambanan, Ternyata Lebih Dulu di Bangun daripada Candi Angkor Wat Kamboja

Penemuan kembali dan restorasi

Pada tahun 1733, penjelajah Belanda bernama CA. Lons mengklaim menemukan reruntuhan Candi Prambanan saat Jawa masih di bawah pemerintahan Britania Raya.

Proses penggalian dan restorasi dimulai pada waktu itu. Setelah Indonesia merdeka, proses restorasi berlanjut hingga tahun 1953, walaupun beberapa candi belum sepenuhnya dipulihkan.

Prestasi dan keindahan arsitektur

Candi Prambanan diakui sebagai Situs Warisan Budaya UNESCO pada tahun 1991 dan dianggap sebagai salah satu candi paling indah di Asia Tenggara.

Arsitektur Candi Prambanan memiliki kekhasan tinggi dan ramping yang menjadi ciri khas candi Hindu.

Candi utama dalam kompleks ini adalah Candi Siwa yang mencapai ketinggian 47 meter, melebihi candi-candi lainnya yang lebih kecil.

Candi Prambanan ini telah menjadi ikon pariwisata Yogyakarta dan menarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.

Dengan tiap batu susunan yang menggambarkan kisah zaman dahulu, misteri Candi Prambanan tetap menjadi pesona tak terlupakan yang merentang sepanjang masa.***

Sumber: jejak prasejarah