Mengapa Tidak Ada Coca Cola di Korea Utara dan Kuba? Ternyata ini Alasannya

Mengapa Tidak Ada Coca Cola di Korea Utara dan Kuba? Ternyata ini Alasannya

--

RADARTEGAL.DISWAY.ID - Mengidentifikasi mengapa tidak ada Coca Cola di Korea Utara dan Kuba? Berikut penjelasan faktanya.

Coca Cola, merek minuman ringan yang sangat terkenal di seluruh dunia, hampir dapat kita temukan di hampir setiap negara.

Namun, ada dua negara yang menarik perhatian karena mereka menjadi pengecualian dari daftar negara yang menjual Coca Cola secara resmi.

Negara-negara tersebut adalah Korea Utara dan Kuba. Artikel ini akan menjelaskan mengapa tidak ada Coca Cola di Korea Utara dan Kuba, serta alasan di balik keputusan ini.

BACA JUGA: Tradisi Unik Desa Trunyan Bali: Mayat Disini Enggak di Kubur?

 

Korea Utara: Ideologi dan Isolasi Politik

Salah satu alasan utama mengapa tidak ada Coca Cola di Korea Utara adalah karena ideologi dan isolasi politik negara tersebut.

Korea Utara terkenal sebagai negara yang menerapkan ideologi Juche yang mengutamakan kemandirian dan otonomi dalam segala aspek kehidupan negara.

Dalam menghadapi pengaruh globalisasi, Korea Utara telah memilih untuk membatasi keterbukaan terhadap pengaruh luar, termasuk produk dari perusahaan-perusahaan asing seperti Coca Cola.

Sebagai negara yang terisolasi secara politik dan ekonomi, Korea Utara telah memilih untuk mengandalkan produksi dalam negeri dan impor terbatas untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.

Hal ini berdampak pada penolakan untuk mengizinkan perusahaan asing, termasuk Coca Cola, beroperasi di negara tersebut. Oleh karena itu, tidak ada Coca Cola yang terjual secara resmi di Korea Utara.

Kuba: Sanksi Ekonomi dan Dampak Perang Dingin

Di sisi lain, Kuba juga merupakan negara di mana Coca Cola tidak beredar secara resmi. Sejarah Kuba yang terlibat dalam Perang Dingin dan pengaruh negara sosialis ini telah memberikan dampak pada ekonomi dan politik negara tersebut.

Setelah Revolusi Kuba pada tahun 1959 yang terpimpin oleh Fidel Castro, hubungan antara Kuba dan Amerika Serikat memburuk, dan pada tahun 1962, AS memberlakukan embargo ekonomi terhadap Kuba.

Embargo ini mengakibatkan berkurangnya akses Kuba terhadap produk-produk Amerika, termasuk Coca Cola yang merupakan simbol ikonik dari kapitalisme Amerika.

Sumber: