Rizal Ramli Anggap Terbongkarnya Rekayasa Pembunuhan Brigadir J Awal Revolusi Rakyat Secara Digital

Rizal Ramli Anggap Terbongkarnya Rekayasa Pembunuhan Brigadir J Awal Revolusi Rakyat Secara Digital

Rizal Ramli--

JAKARTA, radartegal.com - Terbongkarnya rekayasa kasus pembunuhan Brigadir J, dianggap karena massifnya suara rakyat di media massa dan sosial (medsos). Pernyataan itu diungkapkan salah seorang tokoh nasional, Rizal Ramli, Jumat 26 Agustus 2022.

Keberhasilan itu, disebut Rizal Ramli, sebagai revolusi rakyat secara digital. Menurutnya, suara rakyat secara digital memaksa siapa pun untuk tidak mengabaikan kasus yang menyeret petinggi Polri itu.

"Inilah sebetulnya awal dari people revolution secara digital, revolusi rakyat tapi pakai digital doang," kata Rizal dalam diskusi daring yang diadakan Total Politik di Jakarta, Jumat 27 Agustus 2022.

"Tapi impactnya dahsyat sekali, karena memaksa siapa pun untuk tidak bisa mengabaikannya," tambahnya lagi.

Pemberitaan pembunuhan Brigadir J yang menyita perhatian publik selama dua bulan terakhir, beber Rizal Ramli, bahkan mengalahkan tayangan infotainment. Ekonom senior itu menegaskan kasus Brigadir J menjadi sorotan, lantaran mengandung unsur cerita yang lengkap.

Mulai dari adanya peristiwa pembunuhan, dugaan perselingkuhan, hingga dugaan geng mafia di tubuh Polri. Disebutkan pula, kasus ini sebagai gejala 'Samboisme', karena memiliki beberapa dimensi pembunuhan di dalamnya.

"Ini pembunuhan sadis, terencana, penghapusan barang-barang bukti secara sistematis," ujarnya seperti yang dilansir fin.co.id.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu juga berharap kasus ini dapat membongkar lebih jauh terkait problematika Satuan Tugas Khusus (Satgassus) dalam Polri, termasuk aliran dana di dalamnya.

"Harus dibuka polanya, dipertanggungjawabkan karena kalau enggak betul-betul ini kegiatan mafia di dalam polisi," imbuh Rizal.

"Kita benahin demokrasi kita, kita bersihkan polisi, hapuskan multifungsi dari pada Polri," tuturnya lagi.

Menurut Rizal Ramli, satgasus yang sempat dipimpin Ferdy Sambo ini tidak hanya diberhentikan saja, melainkan harus diaudit secara menyeluruh.

"Ini ada transaksi hitam satgasus. Ini yang harus diaudit, uangnya dari mana, dari judi, dari narkoba,” kata Rizal Ramli.

“Tidak cukup satgasus dihapus. Tetapi harus dibuka polanya, dipelajari aliran dananya dan dipertanggungjawabkan. Karena kalau enggak, ini betul-betul kegiatan mafia lah di dalam polisi,” ujarnya menambahkan..

Audit tersebut, lanjut dia, di antaranya ialah untuk mencari pertanggungjawaban atas persetujuan kegiatan satgas. (*)

Sumber: