Ketua RT Yakin CCTV di Dekat Rumah Dinas Irjen Pol Ferdy Sambo Tidak Rusak

Ketua RT Yakin CCTV di Dekat Rumah Dinas Irjen Pol Ferdy Sambo Tidak Rusak

--

JAKARTA - Peristiwa baku tembak dua ajudan di rumah dinas Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo masih terus menjadi perbincangan publik. Isunya kini berkembang terkait keberadaan kamera pengawas di dekat tempat kejadian perkara (TKP) yang diyakini tak rusak.

Konon di pos dekat rumah dinas Ferdy Sambo ada delapan unit CCTV. Namun hanya dua yang rusak dan diganti sehari setelah aksi baku tembak oleh orany yang diduga anggota Polri.

Ketua RT 05/RW 01 Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Komjen Pol Purn Seno Sukarto, mengungkapkan CCTV di pos penjagaan dekat rumah Irjen Pol Ferdy Sambo sempat diganti oleh aparat kepolisian sehari usai baku tembak. Yaitu, Sabtu (9/7) lalu.

Diketahui aksi baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah dinas Irjen Pol ferdy Sambo terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 pukul 17.00 WIB. "CCTV alatnya yang di pos hari Sabtu diganti sama polisi," katanya, Rabu (13/7).

Dikatakannya, salah satu dekoder pada CCTV sempat diganti oleh pihak Kepolisian usai penembakan di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo. Dijelaskannya, berdasarkan keterangan satpam, CCTV yang terpasang di pos dekat rumah tersebut berjumlah delapan. 

Namun dua kamera rusak dan baru saja diganti. Dia mengatakan, CCTV di Komplek Polri Duren Tiga tidak hanya dipasang di setiap jalan, namun setiap rumah juga memiliki CCTV sendiri.

Seno yakin sampai saat ini CCTV yang berada di pos keamanan dekat rumah Kadiv Propam Polri masih aktif. Namun dia tidak tahu apakah CCTV di rumah tersebut aktif atau tidak lantaran yang mengetahui hanya pemilik rumah.

"Kalau yang di luar masih aktif. Yang di dalam saya enggak tahu, yang tahu yang punya rumah," katanya.

Sebelumnya Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, CCTV di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo rusak. Bahkan kerusakan tersebut telah terjadi selama dua minggu sebelumnya. 

"Kami juga mendapatkan bahwa di rumah tersebut memang kebetulan CCTV-nya rusak sejak dua minggu lalu. Sehingga tidak dapat kami dapatkan," kata Budhi di kantornya, Selasa, 12 Juli 2022.

Untuk mengungkap fakta kasus ini, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan akan menggunakan metode scientific crime investigation. Polisi juga akan memeriksa kamera CCTV lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.

"Tentunya kami mencari juga alat bukti pendukung yakni CCTV dari sekitar rumah tersebut, yang bisa membuktikan petunjuk adanya proses atau orang-orang yang mungkin berada di rumah tersebut," katanya.

Dikatakannya, pihaknya telah memeriksa sebanyak empat saksi. Tidak hanya itu, dua saksi lain tengah menjalani pemeriksaan. Mereka yang diperiksa sebagai saksi yakni Bharada E, kemudian R, K, dan istri dari Irjen Ferdy Sambo.

"Kami saat ini sudah menyelesaikan pemeriksaan terhadap empat saksi dan dua lagi saksi sedang proses kami lakukan permintaan keterangan, saat ini kami belum berani menyampaikan itu selesai sebelum yang bersangkutan menandatangani berita acara pemeriksaan," jelasnya.

Tidak hanya itu, polisi juga sedang menunggu hasil autopsi yang kekinian masih berlangsung di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Budhi melanjutkan, pihaknya juga akan meminta keterangan dari ahli forensik dan dokter forensik.

"Guna mendukung fakta-fakta yang kami temukan di TKP," kata dia. (*)

Sumber: