Sungai Pemali Meluap Brebes Banjir, DPRD Desak PSDA Lakukan Normalisasi

Sungai Pemali Meluap Brebes Banjir, DPRD Desak PSDA Lakukan Normalisasi

--

BREBES, radartegal.com - Bencana banjir melanda Kabupaten BREBES salah satu penyebabnya akibat dari Sungai Pemali yang meluap, Senin 20 Januari 2025. Dampaknya ribuan rumah di lima kecamatan terendam banjir.

Bencana banjir di Brebes akibat Sungai Pemali yang meluap membuat keprihatinan semua pihak. Salah satunya anggota Komisi III DPRD Brebes, Haryanto.

Pilitisi PKB ini menyoroti terjadinya bencana banjir yang terjadi dalam sepekan terakhir seiring intensitas hujan deras yang mengguyur wilayah di Kabupaten Brebes, hingga menyebabkan meluapnya Sungia Pemali.

Menurut Haryanto, bencana banjir akibat meluapnya Sungai Pemali dikarenakan kiriman air dari wilayah selatan Brebes yang terus diguyur hujan. Apalagi, Sungai Pemali yang dangkal menjadi salah satu penyebabnya.

BACA JUGA: Pj Gubernur Jateng Cek Kondisi Banjir di Brebes

BACA JUGA: Bantu Korban Banjir Brebes, Pemprov Jateng Salurkan Rp478 Juta untuk Logistik

Apalagi sejak tahun 1987 silam, Sungai Pemali di wilayah perkotaan Brebes belum pernah dilakukan normalisasi.

"Harusnya PSDA Provinsi yakni PSDA Pemali Comal, bisa melakukan normalisasi Sungai Pemali. Apalagi sudah puluhan tahun silam Sungai Pemali di Brebes Kota, informasinya belum pernah lagi dilakukan normalisasi," kata Haryanto kepada wartawan, Selasa 21 Januari 2025.

Tidak hanya itu, harusnya belasan titik tanggul yang kritis dan rawan jebol bila air sungai meluap juga harusnya secepatnya ditangani.

"Tapi saya tidak tahu, kenapa hal ini belum secepatnya ditangani. Apakah keterbatasan anggaran atau faktor lainnya. Tapi yang pasti banjir yang terjadi menyebabkan perekonomian warga terganggu," jelasnya.

BACA JUGA: Terendam Banjir, 400 Hektare Tanaman Bawang Merah di Brebes Terancam Gagal Panen

BACA JUGA: Banjir di Brebes Telan Korban Jiwa, 1 Warga Meninggal Dunia

Seperti diketahui, banjir yang merendamkan wilayah di Kabupaten Brebes tidak hanya merendamkan ribuan pemukiman rumah di 5 kecamatan. Namun, banjir juga merendamkan ratusan hektar lahan tanaman bawang merah dengan potensi kerugian mencapai Rp20 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: