3 Mitos Sunda yang Berkaitan dengan Pertanian dan Kesuburan

Radartegal.com - Mitos merupakan warisan budaya yang kaya akan makna dan hikmah. Di tanah Sunda, berbagai mitos tumbuh subur, salah satunya yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari adalah mitos Sunda yang berkaitan dengan pertanian dan kesuburan.

Pertanian merupakan tulang punggung kehidupan masyarakat Sunda sejak zaman dahulu. Ketergantungan pada alam dan hasil bumi mendorong masyarakat Sunda untuk menciptakan berbagai kepercayaan dan ritual yang bertujuan untuk memohon berkah dan perlindungan dari kekuatan gaib.

Mitos Sunda yang berkaitan dengan pertanian dan kesuburan pun lahir sebagai bentuk penghormatan terhadap alam dan upaya untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Dalam mitos Sunda yang berkaitan dengan pertanian dan kesuburan, terdapat berbagai tokoh mitos yang dipercaya memiliki kekuatan khusus dalam mengendalikan kesuburan tanah dan hasil panen.

BACA JUGA: 8 Mitos soal Pernikahan yang Populer di Indonesia, Aneh tapi Unik

BACA JUGA: 7 Mitos yang Konon Bikin Susah Dapat Jodoh Terpopuler di Indonesia, Percaya?

Mitos Sunda yang berkaitan dengan pertanian dan kesuburan

Berikut adalah beberapa mitos Sunda yang berkaitan dengan pertanian dan kesuburan:

1. Nyi Pohaci Sanghyang Asri (Dewi Sri)

Nyi Pohaci, yang juga dikenal sebagai Dewi Sri di Jawa dan Bali, merupakan tokoh sentral dalam mitologi Sunda yang berkaitan erat dengan pertanian dan kesuburan.

Ia dipuja sebagai dewi padi, dewi kesuburan tanah, dan pemberi kemakmuran. Mitosnya menceritakan tentang pengorbanan dirinya yang kemudian menghasilkan berbagai tanaman yang bermanfaat bagi manusia, terutama padi sebagai makanan pokok.

Kepercayaan terhadap Nyi Pohaci sangat kuat di kalangan masyarakat agraris Sunda. Berbagai ritual dan upacara adat diadakan untuk menghormatinya, seperti upacara Seren Taun yang merupakan ungkapan syukur atas hasil panen.

Keyakinan ini mencerminkan betapa pentingnya pertanian bagi masyarakat Sunda dan bagaimana mereka menghormati alam sebagai sumber kehidupan.

BACA JUGA: 5 Mitos Jumat Kliwon dalam Budaya Jawa, Jadi Hari Sakral atau Sial?

Sumber: