Ditutup 3 Hari Karena Covid-19, Pedagang Pasar Kupu Hanya Bisa Pasrah

Ditutup 3 Hari Karena Covid-19, Pedagang Pasar Kupu Hanya Bisa Pasrah

Sejumlah pedagang di pasar tradisional di Desa Kupu Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal merasa keberatan dengan penutupan sementara yang dilakukan Pemkab Tegal. 

Namun, mereka hanya bisa pasrah dan berharap pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.

Salah satu pedagang, Maryam mengatakan, sebenarnya dia merasa keberatan dengan adanya penutupan pasar selama tiga hari. Sebab, jika ditutup penghasilannya otomatis akan hilang.

"Otomatis tidak punya penghasilan karena pasarnya ditutup," katanya.

Apalagi, kata Maryam, tidak ada kompensasi apapun. Namun, jika tidak ada pilihan lain, maka dirinya hanya bisa pasrah.

"Meski berat, tetapi mau bagaimana lagi. Kami cuma bisa pasrah," jelasnya.

Kepala Pasar Kupu Sudirman mengatakan, penutupan pasar bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Itu menyusul adanya 17 pedagang yang dinyatakan positif Covid-19 dari hasil swab yang dilakukan.

"Hingga saat ini sudah ada 17 yang positif. Swab terakhir kemarin hasilnya juga belum diketahui," jelasnya.

Menurut Sudirman, penyebaran Covid-19 di Pasar Kupu bermula dari adanya warga yang dinyatakan positif kemudian meninggal. Dari hasil tracking, ada satu pedagang yang pernah kontak langsung dengan warga itu.

"Kemudian dilakukan swab terhadap pedagang itu dan hasilnya positif. Sehingga dilakukan swab massal, hasil total ada 5 pedagang yang terpapar," ujarnya.

Kemudian, kata Sudirman, dilakukan swab kembali dan hasilnya ada 12 pedagang lagi yang positif. Sehingga pada Kamis (5/11) kemarin dilakukan swab terhadap 60 pedagang.

"Selanjutnya, dilakukan penutupan pasar untuk sementara selama 3 hari," pungkasnya. (muj/ima)

Sumber: