9 Kecamatan di Brebes Rawan Longsor, BPBD Jateng Pasang Alarm Early Warning System

9 Kecamatan di Brebes Rawan Longsor, BPBD Jateng Pasang Alarm Early Warning System

PASANG EWS- Petugas dari BPBD Jateng memasang alarm EWS di salah satu daerah rawan longsor di Brebes.-Teguh Supriyanto-Radartegal.disway.id

BANTARKAWUNG, radartegal.id - Sedikitnya 9 kecamatan di Brebes rawan longsor. Beberapa wilayah yang memiliki tingkat kerawanan bencana alam cukup tinggi di antaranya Kecamatan Bumiayu, Ketanggungan dan Bantarkawung.

Kemudian Kecamatan Larangan, Banjarharjo, Salem, Tonjong, Sirampog, dan Paguyangan juga termasuk kecamatan di Brebes yang rawan longsor. Karenanya, sosialisasi dan pemasangan Early Warning System (EWS) longsor pun dilakukan.

Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat di daerah-daerah risiko tinggi longsor tersebut. Pemasangan EWS longsor dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jateng Wahyudi Fajar menjelaskan, pemasangan EWS Tanah Longsor di Brebes ini bertujuan untuk mendeteksi dini curah hujan lebat sampai ekstrem dan pergerakan tanah sebagai pemicu terjadinya tanah longsor.

BACA JUGA: Terdampak Longsor, Aliran Jaringan Distribusi Utama PDAM Brebes Terganggu

BACA JUGA: Video Detik-detik Tol Bocimi Longsor Viral di Media Sosial, Jalur Putus dengan Lubang Besar Menganga

"Sensor rain gauge akan mendeteksi curah hujan lebat pada intensitas 70mm/jam, hujan sangat lebat 90 mm/jam dan hujan ekstrim 110 mm/jam. Kemudian sensor exstensometer akan mendeteksi terjadinya pergerakan tanah," terang Wahyudi.

Sosialisasi dan pemasangan EWS, salah satunya dilakukan di Desa Cinanas Kecamatan Bantarkawung, Selasa, 2 Juli 2024. Salah satu daerah rawan longsor di Brebes.

Sebelumnya, tim BPBD Provinsi Jateng bersama BPBD Brebes melakukan observasi dan kajian pemasangan EWS di lokasi tanah longsor di Dukuh Karangpoh Desa Cinanas Kecamatan Bantarkawung. Daerah itu diketahui pernah mengalami bencana pergerakan tanah pada tahun 2022 lalu.

EWS Longsor ini lanjut dia, memiliki fungsi telemetri yang dapat mengirimkan data langsung ke Pusdalops BPBD Provinsi, Pusdalops BPBD Kabupaten Brebes, dan ke Ketua Tim siaga di tingkat Desa. Sistem otomatis ini diharapkan dapat mempercepat respon time oleh TRC BPBD Kabupaten Brebes, maupun dukungan dari TRC BPBD Provinsi Jateng.

BACA JUGA: BRI Serahkan Bantuan Survival Kit dan Sembako untuk Bencana Tanah Longsor di Watukumpul

BACA JUGA: 5 Rumah di Brebes Terancam Longsor, 3 Lainnya Rusak Berat usai Sungai Kuya Meluap 

"Sehingga dapat meminimalisir dampak bencana longsor yang berpotensi terjadi, terutama berkaitan dengan upaya untuk menghindarkan terjadinya korban jiwa," kata Wahyudi.

Sumber: