Budaya, tradisi, dan kesenian Suku Dayak
Salah satu tradisi yang terkenal di Suku Dayak adalah memanjangkan kuping. Tradisi ini ada terutama di Kalimantan Timur dan dipercaya sebagai simbol kecantikan.
Mereka biasanya menggunakan logam sebagai pemberat di ujung telinga. Untuk perempuan hanya boleh panjang sebatas dada dan untuk laki-laki hanya boleh sebatas bahu.
BACA JUGA:Suku Mentawai, Salah Satu yang Memiliki Tradisi Terunik di Indonesia
Seni lukis tubuh atau biasa dikenal sebagai sebutan tato juga merupakan kebiasaan orang Dayak. Menurut mereka, tato adalah simbol kekuatan, serta perjalanan kehidupan dan spiritualitas.
Pewarnaan dan teknik pelukisan tato ini semuanya menggunakan bahan alami. Setiap goresan tato untuk laki-laki maupun perempuan memiliki makna tersendiri.
Misalnya, untuk laki-laki ada gambar bunga terong yang bermakna kedewasaan. Kemudian untuk perempuan misalnya tato Tedak Kassa di kaki atau tanganlah yang menggambarkan kedewasaan.
Salah satu kesenian berupa alat musik yang berkembang di suku ini adalah alat musik Sape. Alat musik ini mengeluarkan bunyi sendu yang disertai suasana mistis dan gagah. Pewarnaan dan teknik pelukisan tato ini semuanya menggunakan bahan alami.
Ilmu yang Suku Dayak gunakan dalam peperangan
1. Mandau terbang
Mandau adalah ilmu atau senjata yang diterapkan dalam peperangan. Mandau merupakan sejenis parang dengan ukiran khas Dayak yang berbilah tajam.
Ketajaman Mandau ini bisa langsung menghabisi lawan dari jarak dekat maupun dari jarak jauh. Hal ini mereka percayai bahwa Mandau berisi kekuatan magis yang membuatnya bisa terbang.
2. Parang Maya
Parang Maya juga merupakan salah satu ilmu yang Suku Dayak terapkan dalam peperangan. Bagi orang yang terkena ilmu ini akan merasakan separuh badan mati. Selain itu, tubuh mereka juga akan membiru dan muncul bekas luka yang entah darimana.
3. Cuca Peruntus
Salah satu ilmu yang digunakan dalam peperangan ini merupakan ilmu tingkat tinggi. Ilmu ini banyak diterapkan di daerah Paser, Kalimantan Timur.