TEGAL, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Suku Mentawai berada di Sumatera Barat. Tepatnya, di Desa Madobak, Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai.
Suku ini terkenal dengan tradisi tato yang mereka lakukan. Setiap tato memiliki maknanya tersendiri. Melansir dari kanal youtube NET. Documentary, berikut sederet informasi mengenai Suku Mentawai.
BACA JUGA:Takut Banget Loh! 5 Suku di Indonesia Ini Paling Ditakuti Negara Asing
Tempat tinggal Suku Mentawai
Jarak tempat tinggal Suku Mentawai jika ditempuh dari Padang akan memakan waktu 10 jam. Sampai di Pulau Siberut masih harus menaiki perahu motor sekitar 4-5 jam. Barulah sampai di Dusun Butui.
Suku ini tinggal di rumah adatnya sendiri. Rumah adat mentawai mempunyai tiga bagian.
Bagian depan untuk perkumpulan dan tempat menerima tamu. Bagian tengah untuk keluarga beristirahat. Bagian belakang tempatnya para istri tidur dan juga tempat makan keluarga.
Tradisi Berburu Suku Mentawai
Kegiatan utama para lelaki Suku Mentawai adalah berburu. Leluhur mengajarkan suku ini memohon kepada alam dan meminta kepada alam secukupnya.
Hewan buruan mereka antara lain monyet, rusa, babi hutan, atau apapun yang terlihat. Tetapi, menangkap mereka tidaklah mudah.
Apalagi, jumlah buruan di hutan semakin sedikit. Mungkin karena semakin banyak manusia yang tidak lagi menyatu dengan alam.
Biasanya, daging buruan akan dimakan untuk satu keluarga. Tengkoraknya akan dipajang di genteng rumah. Hal itu bertujuan agar roh-roh buruan merestui mereka untuk memburu teman-temannya.
Makna dibalik tato Suku Mentawai
Kebanggaan Suku Mentawai adalah tato. Tidak sembarang gambar yang menjadi tato. Semua ada maknanya. Ada yang bergambar rotan, yang bermakna sebagai pengikat rumah.
Alat untuk menato sederhana saja. Jarumnya dari duri pohon, tintanya dari air tebu yang dicampur arang.