Saluran Irigasi di Pantura Kabupaten Tegal Dangkal, Petani Kerap Gagal Panen Karena Air Tak Lancar
PENDANGKALAN - Para ulu-ulu dan petani menunjukkan saluran primer DI Rambut di wilayah Kecamatan Suradadi yang dangkal, Selasa, 31 Desember 2024.-Yeri Noveli-radartegal.disway.id
Panjang saluran primer ini mencapai sekitar 15 kilometer dengan lebar 8 meter. Namun saluran itu sudah dangkal.
Bahkan lebar saluran sudah menyempit. Dari sebelumnya 8 meter, sekarang menjadi 3 meter.
Ada pula yang sebelumnya 4 meter sekarang hanya 1,5 meter.
BACA JUGA: Dikeluhkan Petani, Saluran Irigasi di Brebes Diusulkan Perbaikan
BACA JUGA: Petani di Losari Brebes Keluhkan Saluran Irigasi yang Mampet Karena Pendangkalan
"Dengan pendangkalan itu, air tidak bisa mengalir lancar," kata Takharudin, saat ditemui di lokasi saluran primer DI Rambut Suradadi.
Dia mengungkapkan, wilayah DI Rambut ini mengairi lahan pertanian di Kecamatan Warureja dan Suradadi seluas 7.634 hektare (Ha). Ada beberapa petani yang mengalami gagal panen saat musim tanam (MT) ke 2 tahun 2024.
Untuk Kecamatan Warureja, ada dua desa yang mengalami gagal panen yakni Desa Rangimulya dan Desa Demangharjo.
Kemudian di Kecamatan Suradadi, ada 6 desa, yaitu Desa Bojongsana, Purwahamba, Harjosari, Jatimulya, Gembongdadi dan Jatibogor.
BACA JUGA: Kerap Picu Banjir, Normalisasi Saluran Irigasi Sekunder Wangandalem dan Wanganbui Brebes Dikebut
Sebenarnya, lanjut dia, jika saluran primer dan sekunder tidak mengalami pendangkalan, air di Daerah Irigasi Rambut tidak kurang.
Karena saat musim hujan, air melimpah. Namun sekarang, meski musim hujan, air tidak bisa mengalir ke lahan pertanian karena banyak saluran yang tersumbat.
"Sejauh ini kami sudah melaporkan ke Balai PSDA Pemali-Comal. Tapi tidak ada tanggapan serius," kata Takharudin yang juga sebagai ulu-ulu di Desa Gembongdadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: