Saluran Irigasi di Pantura Kabupaten Tegal Dangkal, Petani Kerap Gagal Panen Karena Air Tak Lancar
PENDANGKALAN - Para ulu-ulu dan petani menunjukkan saluran primer DI Rambut di wilayah Kecamatan Suradadi yang dangkal, Selasa, 31 Desember 2024.-Yeri Noveli-radartegal.disway.id
Hal senada disampaikan Ketua P3A Jati Sari Desa Jatimulya Kecamatan Suradadi Wahyudi. Menurutnya, tidak hanya saluran primer dan sekunder yang mengalami sedimentasi.
Bendungan Cipero juga mengalami pendangkalan. Termasuk pintu air juga banyak yang rusak.
Pintu ini tidak bisa digunakan maksimal. Padahal, pintu air sangat membantu untuk mengatur keluar masuk air dari bendungan maupun air dari hutan.
"Sebanyak 80 persen pintu air rusak parah. Tidak bisa digunakan. Sudah bertahun-tahun minta diperbaiki, tapi tidak ada realisasi," kata Wahyudi yang juga sebagai ulu-ulu di Desa Jatimulya.
Dia berharap, pintu air segera diperbaiki dan saluran irigasi dinormalisasi. Sehingga petani tidak kesulitan mencari air saat mulai menanam padi.
Menurutnya, imbas pengairan tidak lancar ini, MT pertama yang seharusnya di bulan Desember, tapi mundur hingga Februari.
MT juga berkurang setiap tahunnya. Ketika pengairan lancar, di lahan pertanian wilayah Kecamatan Warureja bisa tanam sebanyak 3 kali. Sedangkan di Suradadi, bisa 2 kali.
"Tapi sekarang di dua kecamatan ini hanya mengandalkan air hujan. Karena salurannya dangkal. Air tidak bisa mengalir," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: