Turun Jadi 13 Kasus, Kematian Ibu Hamil di Kabupaten Tegal Berkurang

Turun Jadi 13 Kasus, Kematian Ibu Hamil di Kabupaten Tegal Berkurang

BUKA ACARA- Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Tegal Suspriyanti saat membuka acara Diseminasi Hasil Pengkajian Kematian Maternal Tahun 2024 di ruang pertemuan Koperasi Bhakti Husada Slawi, Selasa, 3 Desember 2024. -ISTIMEWA-radartegal.disway.id

SLAWI, radartegal.com – Turun menjadi 13 kasus di tahun 2024, kasus kematian ibu hamil di Kabupaten Tegal berkurang. Kasusnya mengalami penurunan dari 18 kasus atau 77,6 persen di tahun 2023 menjadi 13 kasus atau 64,2 persen tahun ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Ruszaeni mengungkap hal tersebut pada acara Diseminasi Hasil Pengkajian Kematian Maternal Tahun 2024 di ruang pertemuan Koperasi Bhakti Husada Slawi, Selasa, 3 Desember 2024.

“Kepedulian dari berbagai pihak menjadi faktor yang sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan ibu hamil dan persalinan yang aman untuk menekan AKI (angka kematian ibu),” ujarnya.

Hasil kajian Tim Komite Audit Maternal, Perinatal, Surveilans, dan Respon (AMPSR) menyatakan dari 13 kasus kematian ibu hamil tersebut, 8 kasus tidak memiliki riwayat sakit baik sebelum maupun saat hamil, 2 kasus disebabkan kardiomegali, 1 kasus apendisitis kronis, 1 kasus neurofibromatosis, dan 1 kasus hipertensi.

BACA JUGA: Covid-19 Bangkit Lagi, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Ungkap Fakta Ini

BACA JUGA: Peringati HUT RI dengan Fun Game, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Siapkan Banyak Hadiah

Dari segi usia, tercatat 7 kasus kematian terjadi pada ibu hamil berada dengan rentang usia produktif 20-35 tahun dan 6 kasus di atas usia 35 tahun. Selain faktor kesehatan, kematian ibu hamil juga disebabkan oleh faktor kesejahteraan sosial ekonomi, infrastruktur, gizi, hingga pendidikan.

Sebelumnya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Tegal Suspriyanti mengatakan bahwa preeklamsia atau tekanan darah tinggi menjadi penyebab kematian terbanyak pada ibu hamil di Kabupaten Tegal sepanjang tahun 2020-2023. 

Sementara di tahun 2024 ini, penyebab tertinggi kasus kematian ibu hamil adalah perdarahan yang mencapai 33 persen kasus dan disusul preeklamsia 20 persen kasus.

Menurutnya, sekitar 75 persen ibu hamil di Kabupaten Tegal telah menjalani pemeriksaan antenatal care (ANC) berkualitas sesuai standar untuk meminimalisir risiko kematian ibu. 

BACA JUGA: Mengungkap Mitos Kantongi Batu Saat Perut Mules yang Biasa Dilakukan Ibu Hamil

BACA JUGA: Segudang Manfaat Buah Delima untuk Ibu Hamil dan Kesehatan Janin

Selain itu, pihaknya juga telah menggalang komitmen bidan koordinator, membuka kelas ibu hamil, hingga melakukan screening ibu hamil risiko tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: