Diduga Korupsi Dana Desa, Kades Kreman Tegal Didemo Ratusan Warga

Diduga Korupsi Dana Desa, Kades Kreman Tegal Didemo Ratusan Warga

DEMO - Ratusan warga demo menuntut Kades Kreman Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal mundur dari jabatannya, Senin, 6 Januari 2025 pagi.-Yeri Noveli-radartegal.disway.id

WARUREJA, radartegal.com - Diduga korupsi Dana Desa (DD), Kepala Desa (Kades) Kreman Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal didemo warganya. Ratusan warga menggeruduk Balai Desa Kreman, Senin, 6 Januari 2025 pagi.

Bambang Sugiarto, 47 tahun, warga Pedukuhan Wanagopa Desa Kreman mendesak agar Kades Kreman segera mundur dari jabatannya. Sebab, dugaan korupsi ini sudah kali kedua. 

Pertama DD tahun 2022. Kemudian tahun 2024 ini. 

Menurutnya, hampir semua warga Desa Kreman sudah muak dengan kinerja Wahyono selaku kades Kreman yang kerap membodohi rakyatnya.

BACA JUGA: 137 Desa di Kabupaten Tegal Rawan Bencana, DPRD Minta Maksimalkan Mitigasi dengan Dana Desa

BACA JUGA: Gunakan Dana Desa 381 Juta, 2 Jalan Desa di Blubuk yang Rusak Diperbaiki

"Kami minta Pak Kades mundur dari jabatannya, tapi harus sesuai dengan mekanisme yang ada," tegasnya bersama ratusan warga yang mayoritas bapak-bapak dan ibu-ibu.

Mereka menuntut Kades Kreman Wahyono untuk mundur dari jabatannya karena diduga korupsi Dana Desa (DD).

Aksi demo ini mendapat pengawalan ketat dari anggota TNI dan Polri. Demo ini juga sempat memanas tapi berhasil diredam oleh Camat Warureja, Aji Wiratno bersama Kapolsek dan Komandan Koramil Warureja.

Berdasarkan data dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kreman, ada 14 kegiatan yang anggarannya bersumber dari DD 2024 tapi belum dikerjakan oleh Kades Kreman.

BACA JUGA: Mantan Kades Lebakgowah Tegal Diduga Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Rp397 Juta

BACA JUGA: Alami Kenaikan Hingga 10 Persen, Pemdes Didorong Percepat Ajukan Pencairan Anggaran Dana Desa di Tegal

Yaitu, pembangunan rabat beton di RT 07 RW 01 senilai Rp36,4 juta, pembangunan drainase di RT 03 RW 02 senilai Rp31,5 juta, kegiatan gropyokan tikus untuk lahan pertanian Rp15 juta, pengadaan rumah burung hantu (rubuha) Rp 10 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: