Petani Keluhkan Irigasi Mampet di Brebes, Ini Tanggapan DPSDAPR
Petani di Desa Rungkang, Losari menggali irigasi yang dangkal dengan alat seadanya.(istimewa)--
BREBES, radartega.com - Suluran B.L.4 B. Sadap di wilayah Desa Rungkang dan sekitarnya mengalami pendangkalan. Akibatnya, sejumlah petani di desa setempat mengeluhkan airan air yang tidak lancar akibat irigasi yang mampet.
Kepala Bidang Irigasi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (DPSDAPR) Brebes Agus Riyanto mengatakan, pihaknya bakal mengecek langsung lokasi tersebut.
"Nggih (iya, Red) untuk menanggapinya petugas akan mengecek ke lapangan agar tidak salah," ungkapnya.
Menurutnya, pihaknya akan mengecek dulu untuk langkah selanjutnya. "Biar cek loksi dulu nggih (iya, Red)," jelasnya.
BACA JUGA: Petani di Losari Brebes Keluhkan Saluran Irigasi yang Mampet Karena Pendangkalan
BACA JUGA: Tenggelam di Irigasi, Bocah 6 Tahun di Brebes Akhirnya Ditemukan Meninggal Dunia
Sebelumnya diberitakan, sejumlah petani di Desa Rungkang, Kecamatan Losari mengeluhkan saluran irigasi yang mampet akibat pendangkalan di Saluran B.L.4 B. Sadap. Bahkan agar bisa mendapatkan aliran air, sejumlah warga juga melakukan kerja bakti mandiri dialuran irigasi tersebut, Minggu 6 Oktober 2024.
Salah seorang petani Waslani menyebutkan kalau saluran irigasi tersebut mengaliri puluhan hektar lahan persawagan dibeberapa desa. Seperti Desa Rungkang, Dukuhsalam, Karangjunti, Kecamatan Losari dan Desa Luwungbata, Kecamatan Tanjung.
"Kalau dulu pas saluran irigasi ini berjalan normal, petani bisa menanam hingga Masa Tanam tiga kali. Kalau sekarang hanya sekali dan itupun tergantung air tanah hujan," ucapnya.
Petani lain Mashudi (40) mengatakan, kalau lahan yang dialiri saluran irigasi itu merupakan lahan produktif. Sehingga, dirinya sangat menyayangkan kalau lahan tersebut tidak dimaksimalkan karena saluran irigasi yang mampet.
BACA JUGA: Belum Bisa Difungsikan, Petani Sayangkan Pembangunan Bendungan Irigasi di Pakijangan Brebes
BACA JUGA: Irigasi Mengering, Petani Bawang Merah di Brebes Gunakan Air Got untuk Aliri Tanamannya
"Sebenarnya kalau irigasinya normal, lahan yang dialiri ini sangat produktif. Jadi, sayang kalau tidak dimaksimalkan," terangnya.
Menanggapi keluhan para petani itu, Kepala Desa Rungkang, Untung Surodi mengatakan pihaknya telah beberapa kali meminta bantuan ke pemerintah untuk melakukan pengerukan. Namun, hingga saat ini belum juga terealisasi.
"Sudah kita usulkan ke Dinas Pengairan. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya," terangnya.
Dia menyampaikan, lahan yang ada saat ini merupakan lahan yang produktif. Sehingga, bagus untuk membantu pemerintah dalam menjaga kestabilan ketahanan pangan di Kabupaten Brebes.
BACA JUGA: Kerap Picu Banjir, Normalisasi Saluran Irigasi Sekunder Wangandalem dan Wanganbui Brebes Dikebut
"Kalau tidak dimanfaatkan sagat mengganggu dalam menjaga ketahanan pangan. Jadi, saya berharap pemerintah bisa segera meresponnya dengan melakukan pengerukan dan pembuatan irigasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: