Saluran Irigasi di Kabupaten Tegal Dikeluhkan, Petani Kesulitan Air
WAWANCARA - Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PDI Perjuangan Mutamakin saat diwawancara wartawan, Kamis, 14 November 2024.-Yeri Noveli-Radartegal.disway.id
SLAWI, radartegal.com- Banyaknya saluran irigasi di Kabupaten Tegal yang rusak banyak dikeluhkan petani. Pasalnya, hal itu membuat petani kesulitan mendapatkan air untuk mengairi lahan pertaniannya.
Mereka terpaksa harus membuat sumur pantek atau sumur bor yang tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Kiswoyo, 56 tahun, salah satu petani di Warureja mengatakan, saluran irigasi di wilayah Pantura hampir semuanya rusak. Hal itu sudah lama terjadi dan tidak diperbaiki. Sehingga banyak petani yang kesulitan air saat musim kemarau.
"Kalau musim hujan memang tidak masalah, tapi kalau musim kemarau, kami pusing, karena harus membuat sumur bor," ujarnya.
BACA JUGA: Saluran Irigasi Tertutup Urugan Pembangunan Pabrik, Warga di Brebes Protes
BACA JUGA: Saluran Irigasi di Losari Brebes yang Mampet Akhirnya Dinormalisasi, Alat Berat Diterjunkan
Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PDI Perjuangan Mutamakin mengaku kerap mendapat keluhan soal saluran irigasi yang rusak dari para petani.
"Kalau bertemu dengan petani, mereka selalu mengadu ke saya soal saluran irigasi yang rusak. Terutama para petani di wilayah pantura," kata Mutamakin, legislator dari Dapil 3 meliputi Kecamatan Kramat, Kecamatan Suradadi dan Kecamatan Warureja, Kamis, 14 November 2024.
Dia berharap, pemerintah daerah melalui dinas terkait segera mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki saluran irigasi. Sehingga air yang digunakan untuk pengairan lahan pertanian tidak terbuang sia-sia.
Selama ini, air dari pintu pengairan sudah dibagi secara benar. Namun, air tidak mengalir ke lahan pertanian, tapi justru melebar tidak tepat sasaran.
BACA JUGA: Irigasi Pertanian yang Mampet Sempat Dikeluhkan Petani, Pj Bupati Brebes Langsung Cek Lokasi
BACA JUGA: Dikeluhkan Petani, Saluran Irigasi di Brebes Diusulkan Perbaikan
"Ini yang sering terjadi, sehingga petani selalu kesulitan air irigasi. Terlebih saat musim kemarau, petani terpaksa membuat sumur pantek," ujar Mutamakin.
Menurutnya, perbaikan saluran irigasi ini sangat mendesak. Harus secepatnya direalisasikan mengingat kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: