Tekan Angka Putus Sekolah, Kelas Hybrid di Brebes Ditambah

Tekan Angka Putus Sekolah, Kelas Hybrid di Brebes Ditambah

Kepala Dindikpora Brebes Caridah (kanan) mendapat dukungan dari Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud M Hasbi dan Kepala BBPMP Jateng Nugraheni Triastuti usai berdiskusi dengan SEAMOLEC.(istimewa)--

BREBES, radartegal.id - Untuk menekan angka putus sekolah di Brebes, Kelas Hybrid ditambah oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) setempat. Saat ini total ada 18 SMP Negeri yang telah membuka 26 kelas Hybrid dan sudah terisi.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes Caridah mengatakan, program kelas hybrid diklaim efektif karena memberikan fleksibilitas bagi murid yang ingin melanjutkan pendidikan sambil bekerja. Bahkan, jumlah daya tampung rombongan belajar mencapai 800 peserta didik.

 

Lebih lanjut, Caridah menuturkan kalau program Menurunkan Angka Anak Tidak Sekolah Melalui Model Hybrid Learning (MAS MORNING-red) menjadi solusi bagi murid yang terkendala biaya maupun teknis. Sebab, Kelas Hybrid Learning merupakan inovasi model pembelajaran yang adaptif.

 

"Melalui Kelas Hybrid ini, program menurunkan angka anak tidak sekolah dan rentan putus sekolah. Sebab, metode pembelajaran secara dalam jaringan akan lebih mudah diakses peserta didik," ungkapnya kepada awak media.

 

BACA JUGA: 4 Bangunan Sekolah Peninggalan Kolonial Di Tegal, Masih Aktif Kegiatan Belajar Mengajar Sampai Sekarang

 

BACA JUGA: 40 Sekolah Terendam Banjir di Brebes, Kegiatan Belajar Mengajar Terpaksa Diliburkan

 

Dia menambahkan, dalam implementasi kelas hybrid tidak lain menjadi solusi dalam menekan angka anak tidak sekolah maupun rentan dan putus sekolah. Sebab, berdasarkan data DAPODIK Anak Tidak Sekolah PUSDATIN Kemendikbud ristek cut off November 2023.

 

Jumlah anak usia sekolah (7-18 tahun) yang mengalami putus sekolah (Drop Out) SD adalah 850 anak. Kemudian, lulus SD tapi tidak melanjutkan (LTM) ke jenjang SMP ada 2.747 dan lulus tidak melanjutkan (LTM) ke jenjang SMA adalah 5.342.

 

"Kondisi ini, membuat Rata-Lama Sekolah (RLS) di Brebes hanya 6,40 tahun, jauh di bawah rata-rata provinsi (8,01 tahun) dan nasional (8,77 tahun)," terangnya.

 

Terlebih, lanuutnya, salam mensukung program tersebut pihaknya menggandeng SEAMEO SEAMOLEC. Tujuannya, mengembangkan sistem pembelajaran hybrid learning sebagai solusi memenuhi hak belajar anak.

 

BACA JUGA: Covid-19 Meningkat, Proses Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka Kembali Ditunda

 

BACA JUGA: Kasus Bullying di Lingkungan Pendidikan Marak, Kapolres Tegal Dorong Sekolah Lakukan Hal Ini

 

Terlebih, SEAMEO sebuah organisasi di bawah naungan Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO), fokus pada pengembangan pendidikan terbuka dan jarak jauh di kawasan Asia Tenggara.

 

"Standar mutu yang kita kembangkan bersama SEAMEO SEAMOLEC, akan memastikan pelaksanaan Hybrid Learning dalam Kelas Hybrid berjalan efektif dan memberikan akses pendidikan yang lebih luas bagi anak bersekolah di Kabupaten Brebes," pungkasnya.

Sumber: