Merasa UMKM Tidak Diberdayakan, Warga Geruduk Pabrik Sepatu PT Shyang Hung Tah Tegal

Merasa UMKM Tidak Diberdayakan, Warga Geruduk Pabrik Sepatu PT Shyang Hung Tah Tegal

AUDIENSI - Perwakilan warga dan pelaku UMKM saat audiensi dengan pihak manajemen pabrik sepatu PT Shyang Hung Tah di Desa Margaayu, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Kamis, 25 Juli 2024 pagi.-Yeri Noveli-Radartegal.disway.id

MARGASARI, radartegal.id - Keberatan karena merasa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak diberdayakan, Kamis, 25 Juli 2024 pagi, sejumlah warga dan UMKM mendatangi pabrik sepatu PT Shyang Hung Tah di Desa Margaayu Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal.

Ketua Komite Pemberdayaan Masyarakat Desa Margaayu Waryono mengatakan, tidak sedikit pelaku UMKM di desanya yang mengadu ke dirinya ihwal penolakan kerja sama dengan pabrik sepatu itu. Dia mengaku sangat menyayangkan pihak manajemen PT Shyang Hung Tah yang tidak menggandeng UMKM di desanya.

"Kalau kerja sama katering tidak bisa, kita siap menyuplai kebutuhan lainnya. Pengadaan rak sepatu atau pengadaan kebutuhan pabrik. Tolong kami dirangkul. Kami datang ke sini baik-baik. Kami hindari aksi anarkis, tapi kalau kami selalu diabaikan, mau gimana lagi," cetusnya.

Mereka menggeruduk ke tempat itu lantaran pihak manajemen pabrik tidak memberdayakan UMKM di desa tersebut. Padahal, para UMKM menghendaki bisa menyuplai makanan siap saji dan minuman atau katering untuk para karyawan pabrik. Namun, pihak pengelola pabrik menolak tawaran itu.

BACA JUGA: Setelah Catat Rugi 4 Tahun Berturut-turut, Pabrik Sepatu Bata Purwakarta Umumkan Tutup

BACA JUGA: Orang Terkaya Taiwan Investasi di Kabupaten Tegal, Bangun Pabrik Sepatu Senilai 220 Juta USD

"Kami sudah baik-baik mengajukan proposal agar UMKM di desa kami diberdayakan. Tapi malah diabaikan," kata Lukman Abidin Musa, salah satu pelaku UMKM di Desa Margaayu, saat beraudiensi dengan pihak manajemen PT Shyang Hung Tah.

Menurut pria yang akrab disapa Musa ini, proposal kerja sama sudah diajukan sejak satu bulan silam. Namun tidak ada tanggapan serius dari pihak manajemen. 

Terpaksa Musa bersama warga setempat mendatangi pabrik sepatu tersebut. Musa didampingi Ketua Komite Pemberdayaan Masyarakat Desa Margaayu Waryono dan dua tokoh pemuda Margaayu, Muhammad Nanang Priyanto serta Mangun Wardoyo.

"Kami hanya ingin diberdayakan saja. SOP sudah kami lakukan dengan membuat proposal. Kami pun tidak ingin berbuat anarkis," cetusnya.

BACA JUGA: Diduga Belum Berizin, Pembangunan Pabrik Sepatu di Kedungkelor Kabupaten Tegal Harus Dihentikan

BACA JUGA: Warga Kedungkelor Tegal Demo Tolak Pembangunan Pabrik Sepatu

Musa tak menampik, pihaknya sudah bekerjasama dengan beberapa pabrik yang berdiri di wilayah Desa Margaayu. Tidak hanya di bidang katering, tapi juga pengadaan alat tulis kantor (ATK) serta maintenance sarana prasarana lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: