Merasa UMKM Tidak Diberdayakan, Warga Geruduk Pabrik Sepatu PT Shyang Hung Tah Tegal
AUDIENSI - Perwakilan warga dan pelaku UMKM saat audiensi dengan pihak manajemen pabrik sepatu PT Shyang Hung Tah di Desa Margaayu, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Kamis, 25 Juli 2024 pagi.-Yeri Noveli-Radartegal.disway.id
Menurut Musa, hanya PT Shyang Hung Tah yang sulit diajak kerja sama.
"Di desa kami, banyak pelaku UMKM. Tolong mereka diberdayakan supaya mereka bisa menikmati keberadan pabrik di sini. Kami juga siap melalui prosedur yang benar," ucapnya.
Terkait hal ini, Staf Administrasi Center PT Shyang Hung Tah Mustika, usai menemui warga dan pelaku UMKM Desa Margaayu menyatakan bahwa perusahaan sepatu di tempat kerjanya itu memang tidak ada aturan memberikan makanan siap saji atau katering.
Menurutnya, itu merupakan aturan dari grup perusahaan sejak masih berdiri di Negara Vietnam. Untuk uang makan, langsung diberikan kepada karyawan.
"Jadi perusahaan kita memang tidak ada kateringnya. Selain aturan baku dari perusahaan, sumber daya di sini juga minim. Ruangan memang ada, tapi alat-alatnya yang tidak ada," kata Mustika membeberkan.
Walau demikian, pihaknya tetap menampung aspirasi warga tersebut. Pihaknya akan menyampaikan usulan warga ke pimpinan grup perusahaan.
"Kalau soal katering, kita memang tidak bisa. Tapi kalau suplai ATK, kita masih bisa," ucapnya.
Meski dirinya menjanjikan bisa, tetapi itu harus melalui prosedur. Selama ini, ATK memang disuplai atas rekomendasi dari grup perusahaan.
Sehingga dirinya harus koordinasi dengan grup sebelum mengambil kebijakan. Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa pembayaran ATK bisa dilakukan dengan cara term of payment (TOP). Pembayaran dilakukan melalui transfer dengan tenggat waktu selama 30 hari kerja.
"Kalau untuk ATK, mungkin bisa memberdayakan warga sekitar. Tapi ya itu, kita harus lihat harganya dulu. Kalau kemahalan ya kita nego. Minimal harganya sama dengan supplier sebelumnya," cetusnya.
Mustika juga mempersilakan kepada warga sekitar jika hendak menyuplai perlengkapan kantor lainnya seperti kursi dan meja. Namun harus sesuai kriteria.
"Prinsipnya kita siap memberdayakan masyarakat desa sekitar. Kita juga selalu memprioritaskan warga Desa Margaayu yang ingin bekerja di perusahaan ini. Malah karyawan kami kebanyakan orang sini," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: