Membongkar Kisah Tanah Kalimantan Tengah Tentang Kembar Buaya

Membongkar Kisah Tanah Kalimantan Tengah Tentang Kembar Buaya

Kisah Tanah Kalimantan Tengah.--

radartegal.id –  Setiap daerah tentu memiliki kisahnya tersendiri baik kisah mistis atau kisah mitos. Berikut ini kisah tanah Kalimantan di Channel Youtube Obrolan Santai.

Tahukah Anda bahwa Tanah Kalimantan diketahui mempunyai sejuta kisah yang masih berkembang hingga sekarang.

Tidak mau ketinggalan, berikut ini kisah tanah Kalimantan bersama Heru jejak si gundul di Channel Youtube Obrolan Santai. Tidak usah berlama-lama berikut ini penjelasannya.

Kisah Tanah Kalimantan Tengah

Menurut Heru terdapat tempat menarik, tempat yang memiliki mistis. Namun yang berterkait dengan dunia gaib, maka  Kalimantan luar biasa.

BACA JUGA: Menelusuri Jejak Misteri Hantu Kuyang, Mitos Mengerikan dari Daratan Kalimantan

Sebelum Heru membuat program jejak si gundul sekitar 1997 atau 1998-nan. Heru diketahui terinspiransi ingin latihan survival saja.

Heru pernah melakukan latihan survival di hutan Kalimantan yakni hutan yang notabennya masih hutan sekali dan masih banyak yang dapat Ia eksplor.

Ia berlatih beberapa tahap yang  pertama satu bulan tanpa membawa apa-apa dan lolos. Tahap kedua, Ia lakukan 2 bulan dan lolos, hingga tahap terakhir 6 bulan dan lolos juga.

Kalimantan sendiri hingga kini masih kental dengan adat istiyadat dan pantangan-pantangan, terdapat juga  ada yang menyebutnya kepunaan dan kapohonan. Jadi, terdapat pantangan yang tidak boleh dilanggar, misalnya saja apabila Anda disuguhkan makanan, maka  Anda  harus memakannya.

BACA JUGA: Bikin Merinding! Misteri Kota Gaib di Kalimantan Selatan yang Tidak Muncul di Peta

Heru juga mengatakan bahwa apabila seseorang tidak memiliki mental yang kuat dan melanggarnya. Maka pasti akan terjadi sesuatu, namun apabila seseorang mempunyai mental yang kuat dan yakin, maka tidak akan terjadi apa-apa.

“dan itu kalo mentalnya nggak kuat banget, itu dilanggar. Ya, pasti akan terjadi sesuatu”.

Larang-larang tersebut sebenarnya bukan merupakan mitos namun larangan tersebut telah mengikat hidup Kita. Jadi, apabila Anda percaya atau ragu maka Anda akan terkena getahnya.

Namun, apabila Anda yakin dengan keyakinan tidak akan terkena getah karena sudah melanggar larangan. Maka semuanya akan baik-baik saja, hal ini tentu  berkaitan dengan permainan jiwa dan permainan roh.

Berbeda dengan Om Haw, Ia berpendapatan mengenai larang-larangan yang menyelimuti masyarakat bahwa pertama sugesti sangat  berpengaruh. Karena sesuatu hal seperti santet juga, dalam hal ini kalau misalkan seseorang terlalu yakin dan mempercayai hal  tersebut maka akan jadi overthinking.

BACA JUGA: Jangan Abaikan, Ini 5 Larangan Ketika Berada di Kalimantan yang Tak Boleh Dilanggar!

Kedua, apabila keyakinan tersebut masih goyah atau pun mungkin tidak terlalu percaya. Maka akan sangat  berpengaruh terhadap sugesti seseorang.

Ketiga, sesuaikan pada diri  Anda masing-masing yakni tidak mematuhi tapi menghormati. Karena setiap tempat atau adat istiyadat tentunya berbeda-beda, tapi sudah sepatutnya Kita harus menghormati dan jaga bersama adat  istiyadat yang sudah ada.

Jadi, kuncinya adalah seseorang harus kuat  dan yakin apabila tidak mau terjadi apa-apa. Om Haw  dan Heru sepakat dalam hal ini  yakni memperkuat kepercayaan diri.

Kisah Kembar Buaya di Kalimantan

Dalam Obrolan Santai, Heru mengatakan bahwa pada saat  itu di  Kalimantan Tengah terdapat sebuah pantangan yakni apabila seseorang memiliki tanda buaya sekecil apa pun tidak boleh mandi  di sungai. Hal ini karena, seseorangan tersebut akan menjadi makanan buaya.

BACA JUGA: 5 Mitos Berkaitan dengan Kuda, Melambangkan Kebaikan yang Dipercaya Mitologi Yunani

Waktu itu Heru  sedang bekerja diarea tambang liar. Namun, tiba-tiba ada seseorang  teriak-teriak.

Usut punya usut, ternyata seseorang tersebut sedang dikejar oleh seekor  buaya. Meskipun orangnya sudah ada  didaratan, tapi  buaya tersebut masih saja mengejarnya.

Barulah pada saat itu, orang-orang mulai berteriak. Kemudian, ada  seseorang berumur sekitar 40an mengatakan bahwa  sudah tidak apa-apa yang terpenting anak tersebut jangan sampai masuk  ke air  lagi ini adalah saudara  saya.

Yang dimaksud saudara dalam hal  ini adalah seekor buaya. Jadi, orang-orang dayak di wilayah tersebut ada yang anaknya  lahir  kembar yakni satu orang dan satunya lagi buaya.

Buaya tersebut pun ternyata  dapat berkomunikasi dengan seseorang tersebut yang berumur 40 tahunan. Ia menyuruh buaya (saudaranya)  untuk pergi ke sungai dan jangan mengganggu masyarakat sekitar  supaya tidak membuat Beliau malu.

BACA JUGA: Mitos Kota Gaib Saranjana, Terkenal dengan Peradabannya yang Maju dan Modern

“jadi, ini dibilang mitos tapi kenyataannya ada dan itu bisa diajak komunikasi dengan si anu itu. Diajak ngobrol udah kesungai, udah balik lagi ke sungai. Jangan ganggu, ya. Ini masyarakat ini, walaupun ada tanda buayanya jangan malu-maluin saya, udah  dia pergi ke sungai” ungkap Heru.

Demikian ulasan mengenai Kisah Tanah Kalimantan Tengah. Semoga bermanfaat.

Sumber: