Sejarah Penemuan Mata Air Panas Guci Tegal yang Sekarang jadi Pusat Wisata Pemandian

Sejarah Penemuan Mata Air Panas Guci Tegal yang Sekarang jadi Pusat Wisata Pemandian

Ini Dia Sejarah Penemuan Mata Air Panas Guci Tegal, Sekarang jadi Pusat Wisata Pemandian-lokal tegal-

Suatu hari, Raden Aryo Wiryo dan Kyai Elang Sutajaya melakukan perjalanan dan menemukan sumber air panas yang kemudian dikenal dengan nama Pancuran 13. Konon, air panas tersebut memiliki khasiat penyembuhan yang luar biasa.

BACA JUGA: Jalur ke Obyek Wisata Guci Tegal Dijaga Polisi, Antisipasi Kendaraan Tak Kuat Menanjak

BACA JUGA: 7 Rekomendasi Tempat Penginapan Guci Tegal 2024, Ada Kolam Renang Air Hangat Harga Mulai Rp100 Ribu

Sejak saat itu, Kampung Keputihan mengalami perubahan yang signifikan. Masyarakat yang sebelumnya terserang wabah, kini sembuh dan kembali beraktivitas dengan normal.

Sebagai rasa syukur atas kesembuhan dan berkah air panas, Kampung Keputihan diubah namanya menjadi Desa Guci.

Kini, pemandian air panas Guci telah menjadi salah satu destinasi wisata alam yang populer di Jawa Tengah. Air panasnya yang kaya mineral dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti merelaksasikan otot, meredakan pegal linu, dan menyembuhkan penyakit kulit.

Pemandian air panas Guci menawarkan berbagai fasilitas dan kolam renang dengan suhu air yang bervariasi. Pengunjung dapat memilih kolam yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.

BACA JUGA: Rahasia Popularitas Wisata Guci di Tegal Bukan Cuma Keindahan Alamnya, Tapi Juga Karena Hal Ini

BACA JUGA: Rekomendasi 7 Penginapan Murah di Guci Tegal 2024, Nuansa Keindahan Alamnya Bikin Betah dan Nyaman

Selain itu, di sekitar area pemandian terdapat berbagai warung makan, toko souvenir, dan akomodasi yang dapat dikunjungi oleh wisatawan.

Kesimpulan

Pemandian air panas Guci merupakan bukti nyata dari perpaduan sejarah, budaya, dan alam yang menakjubkan. Kisah penemuannya yang berawal dari doa dan kesaktian guci, kini menjadi daya tarik wisata yang tak hanya memanjakan tubuh, tetapi juga memberikan edukasi tentang nilai-nilai budaya dan religi.

Sumber: