Ramalan Prabu Jayabaya tentang Pulau Jawa, Nasibnya Bakal Seperti Ini
Ramalan Prabu Jayabaya tentang Pulau Jawa, Nasibnya Bakal Seperti Ini-ramalan-
Radartegal.id - Sejak berabad-abad silam, sosok Prabu Jayabaya dari Kerajaan Kediri selalu lekat dengan berbagai ramalan yang konon mampu menembus batas waktu. Salah satu ramalan Prabu Jayabaya yang paling terkenal adalah tentang nasib Pulau Jawa di masa depan, yang konon akan "berkalung besi" dan terbelah menjadi dua.
Ramalan tentang "Pulau Jawa berkalung besi" ini banyak diinterpretasikan sebagai pertanda kemajuan teknologi. Di mana Jawa akan dihiasi oleh jalur kereta api yang membentang dari ujung ke ujung.
Interpretasi ini diperkuat dengan fakta bahwa pembangunan kereta api di Jawa memang dimulai pada masa penjajahan Belanda, dan hingga saat ini, rel kereta api masih menjadi tulang punggung transportasi di pulau tersebut.
Namun, di sisi lain, terdapat pula interpretasi yang lebih kelam, yang mengasosiasikan "kalung besi" dengan bencana alam dahsyat yang akan melanda Jawa. Bencana ini diyakini akan menyebabkan pulau tersebut terbelah menjadi dua bagian.
Interpretasi ini didasarkan pada sejarah Jawa yang memang rawan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi. Lalu, manakah interpretasi yang lebih tepat? Benarkah Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua akibat bencana alam?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu menelusuri lebih dalam makna ramalan Prabu Jayabaya. Perlu diingat bahwa ramalan-ramalan ini umumnya disampaikan secara simbolik dan puitis, sehingga interpretasinya bisa beragam dan terbuka untuk berbagai penafsiran.
Mencari Jawaban di Balik Simbolisme
Salah satu pakar budaya Jawa, Prof. Dr. Purwadi, M.Hum., mengemukakan bahwa ramalan Prabu Jayabaya tidak dimaksudkan untuk dibaca secara harfiah. Menurutnya, "kalung besi" dapat diinterpretasikan sebagai simbol kemajuan, sekaligus juga peringatan tentang potensi bahaya yang menyertainya.
"Teknologi, seperti kereta api, memang membawa kemajuan dan kemudahan bagi manusia. Namun, di sisi lain, teknologi juga dapat disalahgunakan dan berakibat fatal," jelas Prof. Purwadi.
BACA JUGA: Mitos Pulau Jawa akan Tenggelam, Prabu Jayabaya Ramalkan Tsunami Setinggi 29 Meter
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: