Inovasi Mahasiswa Poltek Harber Tegal Ciptakan Perahu Penyiram Bawang Merah Berbasis Android

Inovasi Mahasiswa Poltek Harber Tegal Ciptakan Perahu Penyiram Bawang Merah Berbasis Android

5 mahasiswa Poltek Harber menciptakan alat untuk membantu petani berupa perahu penyiram bawang merah berbasis andrioid yang dapat dilakukan dengan jarak jauh.--

RADAR TEGAL – Mahasiswa Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) Kota Tegal dari Program Studi D-3 Teknik Elektronika berhasil berinovasi dengan membuat perahu penyiram bawang merah digital (Digital Shallot Sprayer Boat).

Mahasiswa yang berjumlah 5 orang tersebut antara lain M. Sholeh Akmal Nur Dzaki, M. Faris Falahudin, Satria Yudhi Antoro, Rafli Prawira Jaya dan M Hamdani Yusuf

Seperti diketahui, bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang cukup menjanjikan dan memberikan nilai ekonomi cukup tinggi bagi petani, tak terkecuali para petani di wilayah Kabupaten Brebes.

Brebes merupakan sentra bawang merah terbesar di Indonesia. Daerah ini memberikan kontribusi 18,5 persen produksi nasional atau 57 persen dari produksi di Jawa Tengah.

Bawang merah hasil petani Kabupaten Brebes tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri melainkan juga sebagai komoditi untuk memenuhi kebutuhan di luar negeri.

Menurut data BPS, produktivitas bawang merah di Kabupaten Brebes pada 2020 sebesar 3,037 juta kwintal dengan luas panen 38,9 hektar. Dengan produktivitas yang begitu besar, petani bawang yang ada di Brebes mayoritas masih menggunakan alat-alat pertanian yang manual atau konvensional seperti dalam penyiraman dan pemberian pupuk. Hal ini menjadikan waktu penyiraman dan pemupukan lama.

Ketua tim Akmal menuturkan, berdasarkan data BPS tersebut tim bermaksud membantu petani bawang dengan merancang dan menciptakan alat untuk menyiram bawang sehingga dapat mempersingkat waktu penyiraman.

Pada masa tanam, dibutuhkan pemberian pupuk dan pestisida. Mayoritas petani bawang merah menyiram sawah masih menggunakan alat manual atau konvensional sehingga membutuhkan waktu penyiraman dan pemupukan yang lama,” ucap Akmal.

Menurutnya, sebagai anak muda yang peduli dengan pertanian di wilayahnya sendiri, ia ingin merasakan bagaimana bertani, namun bagi muda pasti enggan melakukan hal yang berlama-lama dengan cuaca yang panas.

“Dari masalah tersebut muncul inovasi dari saya dan tim untuk membuat perahu penyiraman bawang merah yang dapat dikontrol menggunakan smartphone, sehingga proses menyiram dan pemberian pupuk dapat dilakukan dari jarak jauh, hal ini juga dapat melatih sensor motorik anak muda dalam mengkreasikan teknologi dengan agrikultur,” tambah Akmal.

Menurut  anggota tim lainnya Satrio Yudhi Antoro menjelaskan perahu yang digunakan untuk penyiraman serta pemberian pupuk atau pestisida cair terhadap bawang merah dengan menggunakan mikrokontroler Arduino, sedangkan untuk kendali menggunakan aplikasi berbasis android dengan jarak kendali sampai 30m.

“Spesifikasi umum pada alat ini dengan menggunakan sistem baterai 12 V / 24V, kemampuan jarak komunikasi wireless gelombang radio 2.4GHz sampai 30 meter, lama waktu charger baterai 1 Jam, serta kapasitas tanki 5 liter dan kecepatan siramnya 3 km/jam,” terang Satrio.

Sementara itu, Ketua Program Studi D-3 Teknik Elektronika, Rony Darpono menambahkan bahwa alat ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi saat melakukan penyiraman ataupun pemberian pestisida atau pupuk cair,

“Saat ini, petani kesulitan untuk melakukan proses penyiraman, selain karena susahnya mencari tenaga kerja juga karena mahalnya upah yang harus diberikan kepada pekerja. Sedangkan apabila dikerjakan sendiri secara manual akan sangat menguras waktu dan tenaga,” ucap Rony.

Menurutnya, perahu penyiram bawang merah digital (Digital Shallot Sprayer Boat) yang dibuat oleh mahasiswa Poltek Harber sudah dikenalkan di berbagai kegiatan pameran teknologi tepat guna di wilayah Tegal, Brebes, Cirebon, bahkan Salatiga.

“Kami berharapan inovasi hasil ciptaan makasiswa  Program Studi D-3 Teknik Elektronika  Poltek Harber ini bisa diterima dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas,” pungkas Rony. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: